Bio Visa Tinggal 1.875 JCH

Sabtu 08 Apr 2023 - 00:40 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

Pembuatan visa biometrik di Sumsel masih berlangsung. Berbagai kendala dalam proses di lapangan berhasil diatasi. Per 7 April, sudah 5.137 jemaah calon haji (JCH) yang selesai bio visanya.

Rinciannya, di OKU Timur sudah selesai  805 jemaah, Lubuklinggau 194, OKU Selatan 51, OKU  225, Muara Enim 298, Muratara 79, Empat Lawang 56 dan PALI 21. Kemudian, Ogan Ilir 147 jemaah, OKI sudah 313, Banyuasin 157, Lahat  260, dan Musi Rawas 194.

Lalu, Muba  141 jemaah,  Pagaralam  69, Prabumulih  205, dan Palembang 1.922 jemaah. Dengan kata lain, dari 7.012 jemaah Sumsel yang masuk porsi keberangkatan tahun ini, tersisa 1.875 jemaah lagi yang belum selesai bio visanya.

BACA JUGA : Pakai Visa Melancong, 2 WNA Taiwan Diamankan Petugas Gabungan BACA JUGA : Tak Perlu Bayar Rp9,4 Juta
“Palembang terbanyak yang belum selesai,” kata Kabid PHU Kanwil Kemenag Sumsel, H Armet Dachil. Sebab, dari sekitar 3.000 jemaah Palembang, masih ada sekitar 1.000 lebih lagi yang dalam proses pembuatan bio visa.

Proses pembuatan visa ini seyogianya dilakukan jemaah sendiri. Tapi, menyadari kendalanya, jajaran Kanwil Kemenag Sumsel mau tidak mau turun tangan. Kata Armet, persoalan terutama dihadapi jemaah yang lanjut usia.

BACA JUGA : Visa Turis, Bisnis Batu Teratai BACA JUGA : Tawarkan Program Kuliah ke Tiongkok “Kadang butuh waktu lebih lama untuk proses rekam sidik jari yang tidak terbaca dan rekam wajah,” jelasnya.

Sementara, visa haji ini harus dimiliki jemaah sebelum keberangkatan ke Tanah Suci.  “Jemaah yang belum merekam identitas diri termasuk sidik jari dan rekam wajah serta mata, tidak akan mendapatkan visa untuk berangkat haji,” jelas Kasi Haji dan Umrah Kemenag Palembang, Wahidin.

Paling tidak, sebelum kelompok terbang (kloter) 1 embarkasi Palembang terbang, semua bio visa JCH Sumsel sudah kelar. Perekamannya itu dilakukan melalui aplikasi yang ada di ponsel setiap jemaah. Itu sudah terkoneksi langsung dengan Kerajaan Arab Saudi.

Diakui Wahidin, perekaman bio visa butuh waktu. Tidak bisa cepat. Karena itu dari Kemenag turun tangan membantu.

"Kepada semua jemaah, saya minta dengan sangat, untuk mempercepat proses perekaman bio visa. Kalaupun ada yang memerlukan bantuan, kita siap melayani," pungkasnya. (*//)

Tags :
Kategori :

Terkait