Desa Bandar Tenggulang
BABAT SUPAT – Sejak dilantik sebagai Kepala Desa Bandar Tenggulang, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Suparlan menekankan kepada perangkat desa bagaimana Pemerintah Desa bisa meningkatkan perolehan PAD (pendapatan asli daerah) desa. Salah satu caranya, kata dia, memanfaatkan lahan desa yang masih nganggur.“Kita memiliki cukup banyak tanah desa. Totalnya sekitar 15 hektar, namun ada 5-6 hektar lahan yang masih nganggur atau belum termanfaatkan,” ujarnya, kemarin. Suparlan menerangkan, dari 10 hektar lahan desa, 2 hektar sudah ditanami pohon sawit yang kini mulai berbuah, sementara 8 hektar lagi ditanami padi oleh masyarakat desa.“Untuk sawit kita yang kelola, hasilnya kita jual dan menjadi pendapatan desa. Untuk padi, kita hanya sewakan lahan ke petani jadi hasil padi untuk petani itu sendiri,” tuturnya. Meski nominalnya tidak besar, tapi minimal bisa bantu masyarakat petani. Rencananya sekitar 5-6 hektar lahan yang masih nganggur juga mau dibuka lagi untuk pertanian padi, bisa dimanfaatkan oleh para petani.
“Nanti kalau desa ada modal, mau kita tanam juga dengan buah sawit,” bebernya. Jika desa punya PAD, kata dia, bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat karena tentu dana pemerintah kan biasanya terbatas dan sudah jelas peruntukan, sementara masyarakat ini banyak keinginan dan harapan. “Kebijakan pemerintah belum tentu sesuai dengan keinginan masyarakat karena ada aturannya, sehingga dengan adanya PAD kita bisa penuhi keinginan warga,” jelasnya.Saat ini, kata dia, masyarakat sangat menghendaki adanya air bersih, karena selama ini mereka mengandalkan air sungai (parit) untuk kebutuhan sehari-hari. “Kalau lagi musim kering airnya keruh dan agak asam,” ujarnya. Sehingga pihaknya merencanakanya membangun semacam pamsimas (program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat) yang sumbernya dari sumur bor lalu dialirkan dengan sistem pipanisasi ke masyarakat. Total penduduk Desa Bandar Tenggulang ada sebanyak 200-an KK. “Ada desa tetangga kita yang berhasil dengan sumur bor, kenapa kita tidak,” katanya. Pihaknya juga punya program pembangunan infrastruktur jalan, rencananya jalan poros desa yang pendanaannya berasal dari APBD. “Kita berharap jalan poros itu bisa dituntaskan karena memang masih jalan tanah. Kalau dana desa, kita prioritasnya untuk membangun jalan di lingkungan desa,” bebernya. Masyarakat pun berharap, Pemerintah bisa memberikan bantuan pupuk dan bibit, karena petani banyak kesulitan mendapatkan pupuk karena harganya yang mahal. (fad)
Kategori :