
BANGKOK, SUMATERAEKSPRES.ID – Sebanyak 400 warga negara indonesia (WNI) yang jadi korban eksploitasi penipuan daring di Myanmar berhasil di keluarkan dari wilayah konflik Mywaddy oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI. Mereka kini sedang dalam perjalanan ke tanah air.
Menurut Kementerian Luar Negeri, keseluruhan WNI tersebut tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Selasa pagi. Proses pemulangan mereka ke Jakarta dipimpin langsung Duta Besar RI untuk Thailand Rachmat Budiman.
Dalam keterangan resminya, Kementerian Luar Negeri menyebut masih ada 154 WNI lagi yang akan diseberangkan dari Myawaddy ke Maesot, juga pada Selasa, dan mereka akan tiba di tanah air pada Rabu (19/3).
Untuk diketahui, para WNI tersebut diseberangkan dari Myawaddy, Myanmar ke Kota Maesot, Thailand melalui 2nd Friendship Bridge di perbatasan kedua negara tersebut, Senin (17/3). Mereka terdiri dari 313 laki-laki dan 87 perempuan dan dipastikan mereka semua dalam kondisi sehat dan lima diantara perempuan tersebut dalam keadaan hamil.
BACA JUGA:Eksploitasi Minyak Ilegal di Muba: 10 Ribu Sumur di 8 Kecamatan Masih Aktif Loh!
BACA JUGA:Asal Usul Kata 'Kuli': Ternyata Kental demgan Eksploitasi Pribumi, Seperti Apa?
Mereka berasal dari 21 Provinsi di Indonesia, sebagian besarnya asal Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jakarta, dan Sulawesi Utara. Usai dievakuasi ke Thailand, mereka menjalani pemeriksaan kesehatan dan National Referral Mechanism untuk identifikasi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Maesot.
Dari Maesot, para WNI tersebut diberangkatkan dengan bus menuju Bangkok. Mereka kemudian dipulangkan ke tanah air melalui Bandar Udara Don Mueang Bangkok dengan pesawat sewaan.
Diungkapkan sebelumnya oleh Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha bahwa sebanyak 525 WNI terlibat online scam dan terjebak di Myawaddy, Myanmar.