PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID – Meskipun bulan suci Ramadhan telah tiba, program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Prabumulih tetap berjalan seperti biasa. Namun, ada perubahan dalam menu yang disesuaikan dengan kebutuhan selama berpuasa.
Pada hari pertama masuk sekolah setelah libur Ramadhan, pelajar tetap mendapatkan makanan bergizi, tetapi dengan pilihan makanan yang lebih praktis, kering, dan cocok untuk dijadikan takjil saat berbuka puasa.
Beberapa siswa di Sekolah Dasar Kecamatan Prabumulih Timur mengungkapkan kegembiraannya menerima paket MBG yang berisi roti, kurma, kelengkeng, susu, dan telur.
"Semua makanan itu boleh dibawa pulang dan kelihatannya enak, cocok untuk buka puasa," ujar salah seorang siswa dengan senang hati.
BACA JUGA:Polrestabes Palembang Bangun 600 Unit Rumah Subsidi untuk Anggota dan ASN Polri
BACA JUGA:Pemkab OKI Gelar Bazar, Pasar Murah, dan Tabligh Akbar Bersama UAS di Minggu Ketiga Ramadan
Rifada Elzanabila STr Gz, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Prabumulih Timur, yang didampingi oleh Serka A Pardosi, menjelaskan bahwa program MBG akan tetap ada selama bulan Ramadhan, tetapi dengan beberapa penyesuaian.
"Selama Ramadhan, anak-anak tetap menerima MBG, hanya saja dengan menu yang sedikit berbeda dibandingkan hari biasa," ungkap Rifada, Kamis (6/3/2025).
Menurut Rifada, sebelumnya anak-anak menerima makanan siap saji, namun selama bulan puasa, menu yang diberikan berupa makanan kering seperti susu, buah-buahan, kurma, dan telur ayam.
"Menu wajib yang ada adalah telur ayam, buah, dan kurma," tambahnya.
BACA JUGA:PGN Perkuat Pasokan Gas Domestik dengan LNG untuk Dukung Ketahanan Energi Nasional
BACA JUGA:Polres Prabumulih Ajak Masyarakat Bersama Menjaga Kamtibmas
Selain itu, kemasan makanan MBG juga mengalami perubahan. "Dulu menggunakan ompreng (wadah besar), kini menggunakan kemasan yang mudah dibawa, sesuai dengan kebutuhan siswa yang akan membawa pulang makanan tersebut," jelas Rifada.
Meski menu berubah, komposisi nilai gizi tetap dihitung dengan mengikuti petunjuk teknis dari Badan Gizi Nasional (BGN) sehingga tetap memenuhi standar gizi yang diperlukan.
"Menu yang diberikan tetap bervariasi dan beragam agar anak-anak tidak merasa bosan dan tetap memperoleh gizi yang cukup," terang Rifada.