Seperti yang dilakukan Ratna (37), ibu rumah tangga. Dirinya mengajarkan anaknya puasa agar bisa full satu hari dengan memberikan makanan yang disuka anaknya. "Biasanya agar anak mau makan dan puasanya full, kita sering tanya buat sahur dan buka mau makan menu apa," ucapnya.Saat anak meminta menu makanan yang disuka, Ratna berusaha sebisa mungkin agar keinginan anak terpenuhi. "Kalau tidak, sesuai dengan menu yang diinginkan takutnya anak malas makan. Namun, kami tetap berusaha memenuhi nutrisi seperti menyiapkan susu dan buah serta meminta anak untuk banyak minum air putih," tandasnya
Lain halnya dengan Ayu. Ibu dua anak ini memiliki menu kesukaan sang anak yang boleh dimakan tidak tiap hari. Apalagi kalau bukan mi. ‘’Jika jadwalnya buka mi, bukan main senangnya si kakak menunggu buka,’’ ujarnya.Diakuinya, mengonsumsi mi setiap hari memang tak baik. ‘’Karenanya saya menjadwalkan si kakak makan mi, misalnya tiga atau empat hari sekali. Alhamdulillah dia nurut aturan ini,’’ katanya. Fatih (8) mengaku sangat menyukai makan mi. Jika mendengar kata mi mukanya langsung menunjukkan kegembiraan. ‘’Mana mi mana mi,’’ katanya.
Pemenuhan nutrisi pada anak saat buka dan sahur harus dilakukan. Agar anak tak kekurangan gizi dan tetap sehat selama puasa. ‘’Sebaiknya orang tua tetap harus memperhatikan nutrisi seimbang untuk menu berbuka dan sahur yang sehat buat anak,’’ ujar Dietisien RSMH Palembang, Septa Clara Astiyah, SST MARS. RD.Katanya, saat sahur, anak-anak lebih dianjurkan konsumsi protein yang lebih banyak daripada karbohidrat. "Buah-buahan atau kurma juga baik untuk sahur agar kenyang lebih lama. Lalu untuk penutup sahur, sebaiknya anak-anak juga minun susu menjelang imsak,’’ jelasnya. Selain itu, saat buka puasa dianjurkan mengurangi makanan atau minuman yang manis. Karena bisa menyebabkan kenyang lebih cepat. "Buka puasa dengan snack dan kue ringan atau buah-buahan,’’ ujarnya.
Setelah salat Magrib, lanjutnya, bisa makan dengan menu seimbang seperti biasa. ‘’Menu terdiri dari karbohidrat, protein, sayur dan buah sesuai dengan kebutuhan harian zat-zat gizi anak. Lalu, setelah salat Tarawih atau menjelang tidur bisa diberikan lagi snack, buah atau susu,’’ katanya.Kemudian pemenuhan untuk air minum putih bisa 5-8 gelas per hari. Diminum saat sahur, menjelang imsak, buka puasa, setelah Magrib, setelah Tarawih, atau sebelum tidur. "Jumlah air minum ini dikurangi jika sudah meminum susu/sirup/minuman lainnya,"jelasnya lagi Selama Ramadan, lanjutnya, sebaiknya anak lebih dianjurkan makan yang mengandung sumber protein, susu dan buah-buahan. "Intinya untuk menu anak di bulan Ramadan diperbanyak konsumsi makanan sumber protein, susu dan buah-buahan. Kurangi makanan atau minuman manis,"tandasnya. (nni/)
Kategori :