*Pengemis Makin Marak
Sudah menjadi pemandangan yang umum, setiap Ramadan, di sejumlah kota makin menjamur anak jalanan (anjal) dan pengemis. Mereka biasanya duduk di pinggir jalan menantikan warga yang kerap memberikan bantuan bisa berupa makanan atau uang. ------------------------------ PENGHASILAN yang menggiurkan menjadi salah satu alasan pengemis semakin marak. Padahal berbagai tindakan telah dilakukan. "Kalau tindakan sudah kita laksanakan, kita juga lakukan edukasi. Hanya saja, karena penghasilan anjal dan pengemis menggiurkan, mereka masih betah berseliweran," ujar Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Prabumulih Drs A Heriyanto MM.Saat ditanya soal penghasilnya, pelaku minta-minta ini mendapatkan penghasilan beragam. Ada yang Rp100 ribu bahkan sampai Rp200 ribu per hari. Mereka pun ada yang berpakaian badut hingga manusia silver yang sering berada di lampu merah.Di Prabumulih sering ditemukan di Jalan Jenderal Sudirman Tugu Kecil, Jalan Sudirman Bawah Kemang tepatnya simpang empat lampu merah dan di kawasan Patung Kuda. Dikatakannya, saat penangkatan ada juga yang sudah membuat surat pernyataan, namun nyatanya masih kembali ke jalan. "Disuruh berhenti dia gak mau, biasa dapat (uang hasil minta-minta) Padahal itukan melanggar aturan. Sudah kita tangkap buat surat penyataan tapi masih ngulang lagi," gerutunya.
Bahkan dari anjal yang ditertibkan Dinas Sosial bersama dinas terkait, diketahui ada anak yang mendapat bantuan sosial dari pemerintah. "Ada yang dapat PKH, KIP. Kemarin ada dua yang sempat jadi keluhan. Pas kita data, ada keluarganya dan masih sekolah," imbuhnya.Dikatakan, pihaknya sudah memasukkan anak tersebut ke panti tapi orang tua tidak mengizinkan Sementara Li, pengemis berpakaian badut yang biasa mangkal di lampu merah simpang empat Polsek Kayuagung mengaku, sengaja mengemis karena tidak memiliki pekerjaaan tetap. " Kalau mengemis kan memang hasilnya tidak menentu tapi pasti dapat tiap harinya,"terangnya kemarin (30/3).
Hasilnya bisa Rp100 ribu per hari. Apalagi di bulan puasa ini banyak juga penghasilan yang didapat. ‘’Sebenarnya ingin bekerja seperti orang lain pergi pagi pulang sore tapi sering di tolak jadi lebih baik jadi pengemis saja,’’ katanya.Kepala Dinas Sosial OKI, H Reswandi MM mengaku pihaknya tidak bisa bertindak kalau belum ditertibkan oleh Sat Pol PP dan diantarkan ke Dinsos OKI ." Prosedurnya seperti itu,"bebernya. Kabid Penegakan Perda Sat Pol PP OKI Mantiton menjelaskan akan segera menindak para pengemis yang berkeliaran di jalan. ‘’Mereka mengganggu ketertiban masyarakat,’’ katanya. (chy/uni)
Kategori :