
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – Ketua Presidium Majelis Nasional Pendidikan Katolik (MNPK), Dr. Darmin Mbula, OFM, menyampaikan apresiasi terhadap langkah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Abdul Mu'ti, yang memperhatikan kebutuhan tenaga pendidik di sekolah-sekolah di daerah 3T.
Dr. Darmin mewakili lebih dari 5.400 sekolah Katolik dan 269 yayasan Katolik yang tersebar di 38 keuskupan di seluruh Indonesia.
Ia mengungkapkan terima kasih kepada pemerintah atas dikeluarkannya Permendikdasmen No. 1 Tahun 2025, yang mengatur pendistribusian ASN dan P3K untuk sekolah-sekolah Katolik.
Menurutnya, kebijakan ini merupakan bentuk perhatian besar dari pemerintah untuk memajukan pendidikan di wilayah-wilayah yang sebelumnya kesulitan mendapatkan guru berkualitas, terutama di daerah-daerah terpencil.
BACA JUGA:Waspada Penipuan Berkedok Nama Kajari Muba, Modus Menggunakan Teknologi AI
BACA JUGA:Sungai Sake Meluap, Banjir Rendam Puluhan Rumah Warga di Desa Kertajaya, Muba
MNPK juga mendukung sepenuhnya berbagai program dari Kementerian Pendidikan, seperti konsep Deeper Learning, Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, serta penyediaan makan bergizi gratis di sekolah, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara merata.
Permendikdasmen ini, lanjut Dr. Darmin, juga menunjukkan pengakuan negara terhadap kontribusi sekolah-sekolah Katolik dalam membangun karakter bangsa.
Sejak sebelum kemerdekaan Indonesia, sekolah-sekolah Katolik sudah berperan dalam mendidik generasi bangsa dengan menanamkan nilai moral dan spiritual yang sesuai dengan ideologi negara, yaitu Pancasila dan UUD 1945.
BACA JUGA:Launching Gresini Racing MotoGP 2025, Brand Lokal Indonesia Hiasi Livery Motor Balap
BACA JUGA:Pilu, Ayah Bakar Putri Kandungnya, Dipaksa Ngaku Curi Uang Nenek Rp100 Ribu
Kebijakan ini tidak hanya menegaskan komitmen pemerintah terhadap pemerataan kualitas pendidikan, tetapi juga memberikan akses yang lebih adil bagi sekolah-sekolah Katolik dalam memperoleh tenaga pendidik profesional.
Melalui kebijakan ini, diharapkan sekolah-sekolah Katolik di seluruh Indonesia dapat mengakses ASN dan P3K dengan lebih mudah dan transparan.
Dr. Darmin menekankan pentingnya sistem distribusi yang efisien dan terkoordinasi, baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional.
Transparansi dalam pendistribusian tenaga pendidik sangat diperlukan agar tidak ada diskriminasi dan setiap sekolah, termasuk yang dikelola oleh pihak Katolik, bisa mendapatkan guru yang berkualitas tanpa terkendala oleh status keuangan atau lokasi.