Pemerintah Terapkan Harga Pembelian Gabah dan Beras (HPP) untuk Stabilitas Pasar

Rabu 15 Jan 2025 - 18:43 WIB
Reporter : Ardila
Editor : Irwansyah

BACA JUGA:MBG di OKU Timur Dimulai Februari, Tahap Awal Fokus pada 3.000 Siswa di 5 Sekolah

BACA JUGA:Hakim Tersangka Suap Kasus Ronald Tanur Belum Dilantik di Pengadilan Tinggi Palembang

“Meski beberapa provinsi mengalami penurunan produksi, Sumsel berhasil mempertahankan kenaikan produksi,” jelas Bambang.

Puncak panen diperkirakan terjadi pada Maret 2025, dan pemerintah berupaya agar seluruh hasil panen dapat diserap oleh pasar maupun pemerintah.

Bambang menambahkan, untuk mendukung kelancaran penyerapan hasil panen, pemerintah daerah diminta untuk menyiapkan infrastruktur gudang penampung gabah dan menghidupkan kembali lumbung desa yang sudah ada.

“Kami meminta dukungan semua pihak untuk memastikan implementasi kebijakan ini berjalan lancar, serta memastikan hasil panen terserap dengan baik,” kata Bambang.

BACA JUGA:Pelaku Pencurian Tewas Dihakimi Massa, Satu Pelaku Lainnya Kabur

BACA JUGA:Perbedaan Kiayi dan Ustad serta Peran Keduanya dalam Masyarakat Islam

Bambang optimis kebijakan HPP akan meningkatkan produktivitas petani, mengingat adanya jaminan penyerapan hasil panen oleh pemerintah.

Kebijakan ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan petani pada tengkulak.

Dengan adanya alternatif pasar yang stabil melalui pemerintah, petani dapat lebih giat menanam dan menghasilkan produksi yang lebih banyak.

Untuk memastikan kualitas gabah tetap terjaga, pemerintah menyediakan fasilitas pengering (dryer) guna mengurangi kadar air pada gabah.

"Pemerintah akan terus melakukan pemantauan dan intervensi untuk menjaga kualitas hasil panen," kata Bambang.

BACA JUGA:Irigasi Sederhana Rusak Akibat Banjir, Petani Lahat Butuh Irigasi Permanen

BACA JUGA:Lapas Kelas IIB Martapura Panen Terong, Dukung Ketahanan Pangan dan Pelatihan WBP

Ruzuan menambahkan bahwa lumbung desa dapat menjadi solusi utama dalam mengamankan hasil panen.

Kategori :