Kaya Sumber Daya Alam, Lahat Masih Daerah Termiskin Ke-2 di Sumsel

Rabu 08 Jan 2025 - 22:50 WIB
Reporter : Agustriawan
Editor : Edi Sumeks

LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Lebih dari 20 perusahaan pertambangan batu bara, aktif beroperasi di Kabupaten Lahat. Mengeruk hasil kekayaan sumber daya alam (SDM) Bumi Seganti Setungguan. Meski kaya SDA, tapi Kabupaten Lahat justru daerah termiskin ke-2 di Provinsi Sumsel. Di bawah Kabupaten Muratara.

Kemiskinan Lahat itu merujuk data yang terakhir diperbaharui 16 Desember 2024, pada website Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel. Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2024 lalu.

Diketahui, persentase penduduk miskin di Sumsel, yang pertama Muratara 17,38 persen. Disusul Lahat 14,14 persen, Musi Rawas 13,44 persen, Musi Banyuasin 12,88 persen, Ogan Ilir 12,30 persen, OKI 12,08 persen, Lubuklinggau 11,14 persen, dan OKU 10,88 persen.

Selanjutnya, Empat Lawang 10,78 persen, Prabumulih 10,13 persen, OKU Selatan 9,86 persen, PALI 9,82 persen, Muara Enim 9,79 persen, Palembang 9,77 persen, OKU Timur 9,75 persen, Banyuasin 9,31 persen, dan Pagaralam 8,18 persen.

BACA JUGA:Masyarakat Luas Terdampak Aktivitas Batu Bara di Lahat, Ini Seruan Anggota Dewan Lahat dan Sumsel

BACA JUGA:Selalu Berdalih Pemerintah Pusat, Jadi Terdakwa Dugaan Korupsi IUP Batu Bara Lahat Justru Pejabat Daerah

Kemudian dari laman website BPS Kabupaten Lahat, juga diunggah profil kemiskinan Kabupaten Lahat Tahun 2024. Garis Kemiskinan (GK) Kabupaten Lahat pada tahun 2024, mengalami kenaikan sebesar Rp34.838 per kapita per bulan.

“Kenaikan GK pada tahun 2024 sedikit lebih tinggi dibandingkan kenaikan GK pada tahun 2023 yang lalu, sebesar Rp34.118 per kapita per bulan,” ujar Kepala BPS Kabupaten Lahat, Muhammad Dedy SST MSi. Menunjukkan adanya peningkatan standar minimum kebutuhan hidup yang diperlukan untuk keluar dari kemiskinan.

Angka Kemiskinan (P0) Kabupaten Lahat pada tahun 2024, turun sebesar 0,86 persen poin. Dari 15,00 persen pada tahun 2023, menjadi 14,14 persen pada tahun 2024. Penurunan ini mengindikasikan adanya perbaikan dalam pengurangan jumlah penduduk miskin di daerah tersebut.

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Lahat berkurang sebanyak 3,17 ribu jiwa. Dari 63,63 ribu jiwa pada tahun 2023, menjadi 60,19 ribu jiwa pada tahun 2024. “Ini menunjukkan adanya penurunan jumlah orang yang hidup di bawah garis kemiskinan,” tambahnya.

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2), kedua indeks ini juga mengalami penurunan pada tahun 2024. “Berarti tidak hanya jumlah penduduk miskin yang berkurang, tetapi juga tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan di Kabupaten Lahat semakin membaik,” ulasnya.

BACA JUGA: Tiga Kawanan Rampok Mobil Jazz Milik ASN Dinkes Dibekuk Jatanras di Tengah Kemacetan Angkutan Batu Bara Lahat

BACA JUGA:Perangi Korupsi Pejabat Publik, Sidang Perdana Kasus Korupsi Inspektorat Lahat

Secara keseluruhan, sambung Dedy, data ini menunjukkan adanya kemajuan dalam mengurangi kemiskinan di Kabupaten Lahat pada tahun 2024. Baik dari segi jumlah penduduk miskin, maupun tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan," ungkapnya.

Kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan ini perlu menjadi perhatian dalam penyusunan program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Lahat. Perlu antisipasi dan perencanaan program pengentasan kemiskinan yang matang, cepat dan tepat sasaran untuk menangani hal tersebut. 

Kategori :