Upaya ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat, terutama pengendara yang sering melintasi Jalinsum. Erwin, seorang sopir truk asal Lampung, mengaku kerap waswas saat melintas di kawasan Muratara karena banyak ternak berkeliaran di malam hari.
“Kami berharap aturan ini benar-benar ditegakkan. Kalau idak, kecelakaan akan terus terjadi. Giliran ado yang mati gara gara kerbau liar di jalan, idak ado warga yang ngaku siapo punyo,” kata Erwin.
Sementara itu, beberapa warga meminta pemerintah menyediakan kandang kolektif atau lahan penggembalaan khusus untuk mengatasi masalah ini. “Kalau hanya melarang tanpa solusi, masyarakat yang punya ternak akan kesulitan,” ujar Hendar peternak kerbau di Muratara.
Kategori :