Waspadai Empat Hal Pencetus Seragan Jantung

Minggu 26 Mar 2023 - 19:21 WIB
Reporter : Neni
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG- Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, dr. Erwin Sukandi, Sp.PD. KKV. FINASIM mengatakan, kasus kematian mendadak  88 persen diakibatkan serangan jantung." Nah di antara penyebab serangan jantung ini 60 persen itu karena penyakit Jantung koroner atau serangan Jantung,"ujarnya.

Lebih jauh dijelaskan, Jantung bekerja karena ada suplai oksigen, suplai makanan yang baik dari pembuluh darah yang disebut dengan pembuluh darah koroner."Jadi yang memberi Jantung makanan itu namanya pembuluh darah koroner," jelasnya seraya menyebutkan, pembuluh darah koroner ada dua. Pertama arteri koronaria kiri yakni yang pempunyai cabang kiri depan dan kiri belakang. Kedua arteri koronaria kanan.

Lalu, apa itu penyakit Jantung koroner?katanya, penyakit Jantung koroner itu terjadi apabila ada gangguan aliran di pembuluh darah koroner yang berfungsi memberikan oksigen ke Jantung. "Ada gangguan aliran pembuluh darah koroner,"jelasnya lagi.

Biasanya gangguan pembuluh darah koroner ini disebabkan oleh yang disebut dengan plak aterosklerosis. Plak ini disebabkan oleh penimbunan kolesterol dalam waktu yang jangka panjang bisa dari usia dekade pertama usia 10 tahun pertama. Kemudian biasanya manifest untuk laki-laki di atas 40 tahun, sementara perempuan biasanya di atas 50 tahun manifestnya itu berarti dia bergejala,"ulasnya. Penimbunan kolesterol tadi lanjut dia, menyebabkan penyempitan pembuluh darah koroner."Kemudian bergejala berupa nyeri dada,"katanya lagi.

Kemudian dijelaskan, apa yang disebut dengan serangan Jantung." Serangan Jantung itu terjadi akibat adanya sumbatan tiba-tiba pada salah satu pembuluh darah, biasanya salah satu kadang juga dua sekaligus tapi jarang itu,"jelasnya.

Menurut dia, terjadinya sumbatan secara tiba-tiba terhadap pembuluh darah karena plak aterosklerosis yang merupakan bentukan struktur yang menyumbat pembuluh darah yaitu timbunan lemak itu pecah.''Pecah itu biasanya penyebabnya bisa karena aktivitas fisik yang berat , aktivitas yang berat apakah itu olahraga atau pekerjaan lain,"katanya.

Kemudian pecahnya timbunan lemak bisa juga dipicu oleh stress atau emosi maka plak akan pecah." Nah pecahnya plak tadi akan mengundang terjadinya pembekuan darah setempat,"katanya lagi. Karena itu pembuluh darah yang notabene sudah menyempit tiba-tiba adanya plak yang pecah kemudian menyumbat pembuluh darah." Sumbatan tiba-tiba inilah yang membuat serangan jantung,"katanya

Dia mencontohkan kejadian serangan jantung cukup tinggi jika di Amerika orang yang terkena serangan jantung sampai menyentuh angka 1.5 juta per tahun nya. "500 ribu orang diantaranya meninggal, dimana 350 ribu orang meninggal dalam 2 jam pertama" ujarnya.

Mengenai usia orang-orang yang beresiko tinggi terkena serangan jantung yakni pria di atas usia 40 tahun dan perempuan di atas 50 tahun. "Ini bisa dipicu pola hidup yang tidak sehat seperti pengaruh makanan tinggi lemak dan kolesterol, obesitas, merokok dan faktor keturunan turut memudahkan terjadinya serangan jantung.

Tak hanya itu sambungnya, tren sekarang justru ditemukan usia lebih muda. "Umur sekarang ini kita temukan bisa 29-30 tahun bisa ada serangan Jantung, terjadi pergeseran artinya semakin muda sekarang,"ucapnya.

Selain itu, faktor pencetus serangan Jantung karena sebelumnya orang itu sudah ada riwayat gangguan pembuluh darah koroner."Jadi artinya sudah ada penimbunan lemak atau kokesterol di dinding pembuluh darah. Tergantung berat ringannya penyumbatan pembuluh koroner, pasien sudah bergejala bisa tidak sebelumnya," katanya.

Gejala serangan jantung yakni rasa nyeri di dada yang hebat."Rasa di remas, diperas, dan ditindih benda berat disertai keringat yang banyak, pucat, ada yang sampai pingsan bahkan muntah,"paparnya.

Menurut dr. Erwin, semakin berat serangan Jantung semakin tinggi untuk kemungkinan kematian mendadaknya." Itu gejalanya pencetusnya itu tadi stress, emosi, aktivitas yang berat,"ujarnya

Masih kata dia, pencegahan terjadinya serangan jantung orang-orang yang memiliki riwayat penyakit dalam adalah dengan berobat dan memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit.

"Orang yang mempunyai resiko terjadinya serangan jantung adalah mereka yang memiliki banyak komorbid seperti tekanan darah tinggi yang tidak berobat, kencing manis yang kadar gulanya tidak terkontrol dan kadar kolesterol yang tinggi, merokok, obesitas, kurang berolahraga, ada riwayat keluarga serangan jantung atau kematian mendadak,"katanya.

Dia pun menjelaskan pencegahan terjadinya serangan jantung orang-orang yang memiliki riwayat penyakit dalam adalah menjaga pola hidup sehat, dan untuk mereka yang memiliki banyak faktor risiko sebaiknya berobat dan memeriksa kan kesehatannya ke rumah sakit secara teratur.

Dia mengatakan pertolongan pertama jika dijumpai salah satu ciri serangan jantung seperti nyeri dada dan keringat dingin harus segera membawa orang tersebut ke rumah sakit atau puskesmas setempat.

"Segera dilakukan rekaman jantung agar bisa dikenali lebih awal adanya serangan jantung, jadi kalau sudah dikenali dapat dilakukan penanganan segera dengan  pemberian pengobatan yang spesifik misal melakukan penyuntikan obat untuk menghancurkan bekuan darah yang menyumbat tadi atau kita langsung bawa ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas laboratorium kateterisasi untuk segera dilakukan pemasangan cincin jantung,"pungkasnya.(nni/lia)

Tags :
Kategori :

Terkait