BACA JUGA:Pemerintah Kota Prabumulih dan PT Mitra Tambang Raya Sepakati Pembangunan Gapura Selamat Datang Baru
BACA JUGA:PT Citra Marine Transindo Buka Lowongan Staf Keuangan 2024
Meski upaya fogging (pengasapan) dilakukan untuk mengurangi jumlah nyamuk, Dinas Kesehatan mengungkapkan beberapa alat pengasap mengalami kerusakan, sehingga menghambat upaya tersebut.
Namun, mereka tetap mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam mencegah DBD, terutama di musim hujan yang menjadi waktu berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
BACA JUGA:Pengedar Narkoba Diringkus Polres Prabumulih, 18 Paket Sabu Disita
BACA JUGA:5 Alat Canggih Pendeteksi Tsunami: Sistem Peringatan Dini yang Menyelamatkan Nyawa, Sudah Tau?
Kiki juga mengimbau agar masyarakat rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan mengikuti langkah 4M Plus, yang meliputi:
- Menguras tempat penampungan air.
- Menutup rapat wadah air.
- Memantau jentik nyamuk.
- Mengubur barang-barang bekas yang dapat menampung air. Langkah tambahan termasuk penggunaan obat
nyamuk, pemasangan kawat anti-nyamuk, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
BACA JUGA:Masa Depan Terjamin! Inilah 15 Jurusan Kuliah dengan Prospek Luar Biasa di Dunia Kerja
BACA JUGA:Tragis, Rombongan PKH Terlibat Kecelakaan Saat Menjemput Rezeki di Muratara
Meningkatnya kasus DBD diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pencegahan secara aktif.
Kolaborasi antara pemerintah dan warga menjadi kunci utama dalam mengendalikan penyebaran penyakit ini.