Teknologi ini memanfaatkan kabel fiber optik yang dipasang di dasar laut untuk mendeteksi perubahan tekanan dan pergerakan seismik yang dapat memicu tsunami.
BRIN melalui Pusat Riset Elektronika telah mengembangkan sistem deteksi tsunami berbasis sensor ini sebagai teknologi terkini pendeteksi tsunami .
3. GUARDIAN (GNSS Upper Atmospheric Real-time Disaster Information and Alert Network)
GUARDIAN adalah sistem yang dikembangkan oleh NASA untuk mendeteksi tsunami dengan memantau perubahan di atmosfer atas menggunakan data dari sistem navigasi satelit global (GNSS).
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel, Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Akan Pengaruhi Ekonomi Sumsel
BACA JUGA:PIM Sediakan Shuttle Bus untuk Karyawan Atasi Kesulitan Parkir
Teknologi ini memungkinkan deteksi tsunami secara real-time dengan cakupan yang luas .
4. Teknologi Akustik Tomografi
Metode ini menggunakan gelombang suara untuk memetakan struktur dan dinamika lautan, termasuk mendeteksi perubahan yang dapat mengindikasikan terjadinya tsunami.
Teknologi ini dapat memberikan informasi yang lebih cepat dan akurat mengenai potensi tsunami .
5. Observatorium Infrasound
Observatorium ini mendeteksi gelombang suara berfrekuensi rendah (infrasound) yang dihasilkan oleh pergerakan lempeng tektonik atau aktivitas vulkanik di bawah laut.
Dengan mendeteksi infrasound, observatorium dapat memberikan peringatan dini sebelum tsunami mencapai daratan .
BACA JUGA:Dr. Bofoi (Metal Knight) vs Child Emperor Ketegangan antara Teknologi dan Etika dalam One-Punch Man
BACA JUGA:Tabrak Lari di Lubuklinggau Pengendara Motor Perempuan Diamputasi Akibat Kecelakaan
Pengembangan dan implementasi teknologi-teknologi di atas sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana tsunami.
Dengan sistem deteksi yang lebih canggih dan responsif, diharapkan dampak destruktif dari tsunami dapat diminimalkan, sehingga menyelamatkan lebih banyak nyawa dan mengurangi kerugian materi. (Ebi)