LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi momen spesial bagi banyak keluarga untuk berkumpul dan menghabiskan waktu bersama.
Di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Sungai Kasie menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang menawarkan pengalaman liburan unik dan menyenangkan.
Terletak di kawasan hijau yang alami, Sungai Kasie menghadirkan suasana tenang yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan.
Destinasi ini terkenal dengan kegiatan "beranyut" menggunakan pelampung ban, yang memberikan sensasi menyatu dengan alam sambil menikmati kejernihan air sungai dan keindahan pepohonan rindang di sekitarnya.
BACA JUGA:Nikmati Kemeriahan Malam Tahun Baru di Palembang, Acara dan Perayaan yang Tak Terlewatkan
BACA JUGA:Pemalak di Macan Lindungan Ditangkap, Begini Modusnya
Wisata Ramah Keluarga dengan Sentuhan Alam
Firman, seorang pengunjung yang ditemui pada Sabtu (21/12), mengungkapkan bahwa Sungai Kasie adalah pilihan yang sempurna untuk wisata keluarga.
"Pemandangan di sini sangat indah. Kami bisa bermain air bersama keluarga, sambil menikmati kopi di pondok-pondok sederhana yang disediakan warga setempat," ujarnya.
Ia menambahkan, aliran air di Sungai Kasie relatif dangkal dan tidak deras, sehingga aman untuk anak-anak. "Airnya jernih, melambangkan kehidupan yang alami dan jauh dari polusi," tambah Firman.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung, seperti akses jalan dan fasilitas umum seperti toilet serta area istirahat yang lebih memadai.
BACA JUGA:Lubuklinggau: Banjir Petai Saat Musim Durian, Rezeki Berlimpah bagi Petani dan Pedagang
BACA JUGA:Sujianto, Pengedar Narkoba yang Kabur Lewat Jendela, Akhirnya Ditangkap di Musi Rawas
Pengelolaan Wisata oleh Warga Lokal
Rita, salah satu warga yang turut mengelola kawasan wisata Sungai Kasie, menjelaskan bahwa objek wisata ini dikelola secara mandiri oleh masyarakat sekitar.
"Wisata ini awalnya hanya usaha dadakan saat pandemi Covid-19 dan kemudian menjadi viral," katanya.
Menurut Rita, fasilitas yang tersedia memang masih terbatas. Namun, masyarakat berupaya semaksimal mungkin untuk menciptakan suasana nyaman bagi pengunjung.