"Guru yang berkarakter adalah teladan bagi siswanya. Mereka mampu berkata tidak pada hal yang salah, bahkan ketika lingkungan mendukung hal tersebut. Idealisme tidak akan tumbuh di tengah situasi yang tidak ideal, tetapi guru yang berkarakter akan menjadi mercusuar moral," ujarnya penuh semangat.
Acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh pendidikan terkemuka, seperti Rektor Universitas Sriwijaya, Rektor UIN Raden Fatah, Rektor PGRI, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, serta pimpinan wilayah Muhammadiyah Gunawan Ismail.
Kehadiran mereka menambah bobot diskusi, menjadikan simposium ini sebagai ajang kolaborasi antara praktisi pendidikan dan akademisi.
Para peserta diajak untuk berdiskusi dan berbagi praktik baik dalam menerapkan pendidikan karakter di berbagai daerah, termasuk di wilayah terpencil. Melalui simposium ini, para guru diharapkan mampu menciptakan inovasi dalam metode pembelajaran yang dapat memperkuat peran mereka sebagai agen pembentukan karakter generasi penerus bangsa.
Ohorella menutup sambutannya dengan harapan besar bahwa Simposium Guru 2024 dapat memberikan dampak positif, tidak hanya bagi peserta, tetapi juga bagi siswa yang mereka didik.
"Kami ingin simposium ini menjadi inspirasi bagi para guru untuk terus mengasah kreativitas dan inovasi. Pendidikan karakter harus menjadi prioritas, agar siswa memiliki bekal moral yang kuat dalam menghadapi tantangan masa depan," ujarnya.
BACA JUGA:Inilah 5 Bank yang Sediakan Pinjaman Khusus Guru Sertifikasi
Simposium ini bukan hanya sekadar ajang formalitas, melainkan momen penting untuk merefleksikan peran guru sebagai teladan. Dalam menghadapi globalisasi, guru diharapkan dapat menjadi inspirator dan agen perubahan yang membawa dampak positif, baik di lingkungan pendidikan maupun masyarakat.
Dengan semangat yang ditunjukkan oleh para peserta dan penyelenggara, Simposium Guru Provinsi Sumatera Selatan 2024 menjadi tonggak penting dalam upaya membangun pendidikan yang berkarakter di Indonesia.