SUMATERAEKSPRES.ID - Uang kuno dari masa sebelum kemerdekaan Indonesia kini memiliki nilai jual yang cukup tinggi, terutama bagi kolektor yang menghargai nilai sejarah, kelangkaan, dan kondisi fisik uang tersebut.
Kolektor numismatik sering mencari uang kuno seperti koin emas dari masa kerajaan, gulden Hindia Belanda, hingga uang Jepang bertuliskan "Pemerintah Dai Nippon".
Harga jualnya bervariasi, tergantung pada jenis, tahun penerbitan, dan kelangkaannya.
Bagi Anda yang memiliki koleksi uang kuno, penting untuk memastikan keaslian dan nilainya.
BACA JUGA:Motor Jamaah Masjid Dicuri Saat Salat Subuh, Aksi Terekam CCTV
BACA JUGA:Miliaran Rupiah BPHTB Pertamina Belum Cair, Proyek Banyuasin Terancam Jadi Beban Hutang Pemda
Anda bisa berkonsultasi dengan ahli numismatik atau bergabung dengan komunitas kolektor untuk mendapatkan penilaian yang akurat.
Uang kuno ini bisa dijual di berbagai platform lelang, toko koleksi, atau pasar online khusus yang menjual barang-barang antik.
Sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945, wilayah Nusantara menggunakan berbagai mata uang yang menunjukkan pengaruh politik dan ekonomi dari berbagai pemerintahan yang berkuasa.
BACA JUGA:10 Rekomendasi Tempat Makan Nasi Briyani Terpopuler di Palembang
BACA JUGA:Nomor Serdik Piloting 2 Terbit, Ini Waktu NRG Dapat Diakses di Info GTK
Di antara jenis uang kuno yang banyak dicari adalah:
1. Koin Emas dan Perak Era Kerajaan
Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya dikenal menggunakan koin emas dan perak yang disebut Kepeng. Beberapa koin ini juga memiliki tulisan aksara Kawi atau Arab yang menambah nilai historisnya.
2. Uang Emas Masa Samudera Pasai
Koin dari Samudera Pasai sering ditemukan dengan kalimat Islam, mencerminkan aktifnya perdagangan antara Nusantara dan Timur Tengah pada masa itu.
3. Uang Kolonial VOC
Pada masa kolonial, VOC memperkenalkan koin Doit yang digunakan secara luas di Batavia dan pelabuhan lainnya. Koin perak seperti Rijksdaalder digunakan untuk transaksi besar.