Teliti Polemik Hukum Penunjukan Pj Kepala Daerah dalam Suksesi Pilkada Serentak 2024

Selasa 26 Nov 2024 - 20:55 WIB
Reporter : Neni
Editor : Edi Sumeks

Caranya, dengan memperpanjang masa jabatan kepala daerah definitif, dapat pula dengan menempatkan sekretaris daerah (sekda) sebagai penjabat kepala daerah. Harapannya, hasil penelitian yang dituangkannya dalam orasi ilmiah pengukuhan guru besar Ilmu Hukum Administrasi Negara dan Pemerintahan Daerah ini dapat bermanfaat dalam memperbaiki sistem pengisian penjabat kepala daerah.

Dekan Fakultas Hukum Unsri, Prof Dr H Joni Emirzon SH MHum mengatakan, dia sangat senang karena bertambah satu lagi guru besar di Fakultas Hukum Unsri. "Prof Iza adalah guru besar pertama perempuan di program kerja saya dalam empat tahun ke depan. Program percepatan guru besar direncanakan menambah 6-8 guru besar pada Fakultas Hukum," katanya.

Ditambahkannya, Prof Iza merupakan guru besar ke-13 di Fakultas Hukum Unsri. " Saat ini ada empat guru besar yang aktif. Yang lain ada yang sudah pensiun dan wafat," jelasnya. 

BACA JUGA:Teliti Latar Belakang Pemimpin, Jangan Salah Memilih

BACA JUGA:Teliti Inovasi Teknologi Medis Berbasis AI

Prof Joni menjelaskan, secara umumnya pihaknya sekarang konsentrasi ke bagian akademik, ilmiah. Target  ke depan melahirkan sumber daya manusia  (SDM) yang unggul dalam rangka mencapai Fakultas Hukum yang unggul. 

Salah satu cara melahirkan SDM yang unggul dalam rangka mewujudkan Fakultas Hukum yang unggul diperlukan perencanaan dengan mendesain beberapa guru besar. “Mulai sekarang Fakultas Hukum akan terus menambah guru besar," tukasnya. 

Adapun selain Prof Iza, 7 guru besar lain yang bakal dikukuhkan pada 28 November 2024 yakni Prof Dr Yuliani SE MM CFP QWP AEPP CWM sebagai guru besar Bidang Ilmu Manajemen Investasi dan Portofolio pada Fakultas Ekonomi. Judul orasinya, Adopsi Robo-Advisor dalam Diversifikasi Portofolio Investasi.

Kemudian, Prof Dr Ir H Maulana Yusuf MS MT, guru besar Bidang Ilmu Teknik Pertambangan Fakultas Teknik dengan judul orasi Upaya Pengelolaan Emisi Gas Metana pada Swabakar Batubara untuk Mitigasi Dampak Pemanasan Global di Sumsel.

Lalu, Prof  Dr Ir Hendri Chandra MT, guru besar Bidang Analisis Kegagalan Fakultas Teknik dengan judul orasi Pendekatan Fracture Mechanic dalam Remain Life Assessment di bawah Beban Fatique. Selanjutnya, Prof dr Krisna Murti SpPA Subsp HLE (K) MBiotech Stud PhD, guru besa Bidang Ilmu Patologi Anantomi Fakultas Kedokteran. Judul orasinya Pendekatan Terapi Berbasis Lingkungan Mikro Tumor pada Linfoma.

BACA JUGA:Teliti Gambut Sumsel, Pernah Jadi Peneliti Muda Terbaik

BACA JUGA:Teliti Kepiting Purba, untuk Kekebalan hingga Obat Kuat

Ada pula Prof Ir H Suparman SHK PhD, guru besar Bidang Ilmu Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu pada Fakultas Pertanian. Judul orasinya  Banana Bunchy Top Virus Ancaman Serius Budidaya Pisang Indonesia. Dari Fakultas MIPA, ada Prof Dr Fitri Maya Puspita SSi MSc, guru besar Bidang Ilmu Optimasi. Judul orasinya Model Skema Pembiayaan Bundling Dynamic Spectrum dan Traffic Manahement Berbasis Demand Response dan Insentif Heterogen.

Terakhir, Prof  Dr Misnaniarti SKM  MKM, guru besar Bidang Kebijakan Kesehatan pada Fakultas Kesehatan Masyarakat. Judul orasinya Strategi Kebijakan Pencegahan dan  Pengendalian Penyakit Menular Melalui Penguatan Pemberdayaan Masyarakat.

 

Kategori :