PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) menunjukan kepeduliannya terhadap lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui inisiatif inovatif “Sampah Jadi Pulsa.” Program diluncurkan pada 2022 lalu kini hadir di Universitas Sriwijaya, Palembang.
EVP – Head of Circle Sumatra Indosat Ooredoo Hutchison, Agus Sulistio mengatakan, program ini merupakan yang ke 11 secara nasional dan Sumsel menjadi salah satu provinsi di Sumatera bersama Sumut. Setelah sebelumyna hadir di Mandalika. "Targetnya hingga akhir tahun ada 12 mesin yang akan adakan di kampus dan universitas di Indonesia," kata Agus.
Dikatakannya, kehadiran mesin ini sebagai wujud kepedulian Indosat terhadap lingkungan sekaligus generasi muda Indonesia. Melalu ini pihaknya ingin menciptakan solusi yang tidak hanya inovatif tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat, khususnya mahasiswa yang merupakan calon pemimpin masa depan. "Dengan ‘Sampah Jadi Pulsa,’ kami berharap dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah dan sekaligus memberikan dukungan digital yang esensial bagi mahasiswa.”
Sejak pertama kali diluncurkan, program “Sampah Jadi Pulsa” telah berhasil mengumpulkan lebih dari 23.000 botol plastik, setara dengan 437 kg sampah plastik, yang dikonversi menjadi pulsa digital senilai Rp 14 juta. "Hingga kini, lebih dari 1.032 pengguna telah berpartisipasi dalam inisiatif ini," ujarnya.
BACA JUGA:Indosat Resmikan Digital Intelligence Operations Center dengan Teknologi AI Canggih, MANTAP!
Keberhasilan ini mencerminkan komitmen berkelanjutan Indosat dalam mendukung pengelolaan limbah plastik sekaligus mempromosikan gaya hidup yang ramah lingkungan. Tak hanya memberikan manfaat dalam bentuk pulsa, program ini juga diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. "Partisipasi aktif mahasiswa menjadi contoh nyata bagi komunitas yang lebih luas untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan," ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, lanjutnya, mahasiswa dan staf Universitas Sriwijaya dapat mengumpulkan sampah plastik seperti botol bekas, serta jenis sampah non-organik lainnya melalui Reverse Vending Machine (RVM) yang ditempatkan di Gedung Fakultas FISIP Universitas Sriwijaya. "Setiap kilogram sampah akan dihitung dan dikonversi menjadi pulsa Indosat sesuai ketentuan yang berlaku. Sampah yang terkumpul kemudian akan diproses oleh mitra daur ulang lokal untuk memastikan pengelolaannya dilakukan secara bertanggung jawab," katanya.
Prof. Dr. Eng. Ir. H. Joni Arliansyah, MT, Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama Universitas Sriwijaya, mengapresiasi program ini dengan mengatakan, “Inisiatif ini sangat sejalan dengan visi Universitas Sriwijaya dalam mewujudkan kampus hijau yang mendukung pembangunan berkelanjutan," pungkasnya.