KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID – Keberadaan Kantor Unit BRI di Desa SP 1 Sumber Hidup, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir, memberikan kemudahan besar bagi masyarakat setempat untuk bertransaksi keuangan.
Marwoto, warga Desa Gading Raja, menyampaikan rasa syukurnya atas kehadiran unit bank tersebut.
Sebelum adanya BRI Unit SP 1, ia dan warga lain harus menempuh perjalanan hingga satu jam ke Kantor Cabang Kayuagung untuk menabung hasil dari usaha perkebunan karet dan sawit.
“Sekarang kami lebih mudah menyimpan uang hasil kebun. Kalau butuh uang, tinggal tarik saja. Kalau ada kelebihan, langsung kami tabung. Jadi semuanya bisa diakses sesuai kebutuhan,” ujarnya, Senin (6/11).
BACA JUGA:Reward BRI Poin Untungkan Nasabah, Program Tahunan yang Menggiurkan
BACA JUGA:Transaksi Lebih Mudah dengan Brizzi: Solusi Praktis untuk Pembayaran Digital
Dukungan untuk Wilayah Pedesaan
Marwoto menambahkan, daerah pelosok seperti Pedamaran Timur kini semakin berkembang. Dengan banyaknya masyarakat yang memanfaatkan layanan BRI, kehadiran unit ini benar-benar membawa dampak positif.
Selain itu, pelayanan ramah dari pegawai BRI turut menjadi alasan warga merasa nyaman menabung.
“Ketika membuka rekening atau mengaktifkan kartu ATM, pegawai bank sangat membantu kami. Kami diarahkan dengan sabar, jadi kami senang sekali menabung di sini,” ungkapnya.
Ia berharap, tabungannya dari hasil usaha kebun terus bertambah.
“Selain aman, menabung di BRI itu punya banyak keuntungan, termasuk kesempatan meraih hadiah dari program Panen BRI Simpedes dan Tabungan BritAma,” lanjutnya.
BACA JUGA:IP Mall, Pusat Belanja Pertama di Palembang, Terus Eksis Setelah Tiga Dekade
Jaringan Luas BRI di Pedamaran Timur
Tak hanya melalui unit bank, masyarakat di Pedamaran Timur juga sangat terbantu oleh keberadaan Agen BRILink yang tersebar di tujuh desa. Fasilitas ini memudahkan transaksi tanpa harus langsung ke kantor unit BRI.
“Saya sering kirim uang melalui Agen BRILink atau langsung ke Unit BRI. Kalau sesama BRI gratis, tapi kalau ke bank lain ada biaya,” kata Marwoto.