Area ini dipandang sebagai bagian dari Ka'bah yang asli.
2. Sejarah: Awalnya, Hijr Ismail termasuk dalam struktur Ka'bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS.
Namun, saat renovasi Ka'bah oleh suku Quraisy sebelum masa kenabian Nabi Muhammad SAW, bagian ini dibiarkan di luar karena keterbatasan dana.
3. Signifikansi Spiritual: Hijr Ismail dianggap sebagai tempat mustajab untuk berdoa. Banyak jemaah haji dan umrah yang sengaja mengunjungi dan berdoa di tempat ini dengan harapan doanya lebih cepat terkabul.
BACA JUGA:Kemenag Siap Gelar Seleksi Petugas Haji 1446 H/2025 M, Ini yang Perlu Anda Tahu!
BACA JUGA:Rapat Bersama DPR, Menag Ingin Pastikan Haji 2025 Tanpa Kendala
4. Keutamaan: Diyakini bahwa area Hijr Ismail adalah bagian dari Ka'bah yang terhitung suci. Shalat di dalamnya memiliki keutamaan yang besar karena seolah-olah seseorang sedang shalat di dalam Ka'bah itu sendiri.
5. Akses: Selama musim haji dan umrah, akses ke Hijr Ismail diatur untuk menghindari kepadatan.
Pemerintah Arab Saudi kerap menerapkan kebijakan khusus, seperti pembagian waktu kunjungan bagi pria dan wanita, demi menjaga kenyamanan dan ketertiban.
6. Dinding Al-Hatim: Tembok yang mengelilingi Hijr Ismail disebut dinding Al-Hatim.
BACA JUGA:Kemenag dan Kemenkes Siap Tempur! Ribuan Obat dan Vaksin Haji Disiapkan untuk 2025
BACA JUGA: Ikut Sumeks Musi Run 2024 Uji Hasil Latihan, Persiapan Fisik untuk Berhaji
Tembok ini tidak terlalu tinggi, sehingga jemaah bisa melihat dan masuk ke area tersebut dengan mudah.
Fakta-fakta ini menunjukkan betapa pentingnya Hijr Ismail dalam sejarah Islam dan praktik ibadah umat Muslim.