SUMATERAEKSPRES.ID - Masyarakat Indonesia di Jerman selama ini dikenal memiliki reputasi positif di mata warga dan pemerintah setempat. Faktor utama yang berkontribusi terhadap citra ini adalah nilai-nilai Pancasila yang telah mengakar dalam diri mereka dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk saat bermukim di Jerman.
Hal ini ditegaskan oleh Konsul Jenderal Republik Indonesia di Hamburg, Renata Siagian, dalam pertemuan dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah, pada Selasa, 10 September 2024. Renata berharap kunjungan BPIP dan Ahmad Basarah dapat memperkuat pemahaman dan penghayatan ideologi Pancasila di kalangan masyarakat Indonesia yang tinggal di Hamburg.
Renata juga menjelaskan bahwa hingga kini terdapat sekitar 45 organisasi kemasyarakatan aktif di bawah wilayah kerja KJRI Hamburg. Organisasi tersebut terdiri dari lima organisasi profesi, 21 organisasi keagamaan, delapan organisasi pelajar (PPI), tujuh organisasi budaya, dan tiga organisasi kedaerahan.
“Dengan biaya pendidikan yang relatif terjangkau, semakin banyak WNI yang menempuh pendidikan di Jerman, mulai dari sekolah kejuruan (ausbildung) hingga universitas untuk gelar S-3,” ungkap Renata. Berdasarkan data, gelombang kedatangan WNI di Jerman Utara awalnya dipelopori oleh pelaut dan perawat, diikuti oleh generasi kedua hingga keempat yang lahir di sana.
BACA JUGA:Konsulat RI di Hamburg Sambut Delegasi BPIP dan MPR RI, Perkuat Persatuan dan Ideologi Pancasila.
BACA JUGA:BPIP Pastikan Paskibraka 2024 Siap Tampil Prima di IKN
Renata juga menyoroti bahwa kerja sama di bidang teknologi dan pemberian beasiswa oleh Departemen Riset dan Teknologi di bawah kepemimpinan almarhum B.J. Habibie turut mendorong peningkatan jumlah WNI di Jerman.
Menurutnya, persepsi positif dari masyarakat Jerman merupakan aset penting dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jerman.
Abib, seorang WNI yang bekerja di Hamburg, turut mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia diterima dengan baik oleh warga lokal. Komunitas Indonesia di Hamburg kerap mengadakan pertemuan dan silaturahmi, baik di KJRI maupun di tempat tinggal anggota komunitas.
Sebagai salah satu dari tiga perwakilan RI di Jerman, KJRI Hamburg memiliki cakupan wilayah kerja yang meliputi Jerman Utara dan Barat Laut. Wilayah ini mencakup dua kota dengan status negara bagian khusus, yaitu Hamburg dan Bremen, serta dua negara bagian, Niedersachsen dan Schleswig-Holstein.
Secara geografis, wilayah tersebut berbatasan dengan Laut Baltik dan Laut Utara, serta memiliki akses ke Sungai Elba yang strategis.
BACA JUGA:Minta Maaf BPIP Klarifikasi Isu Hijab Paskibraka 2024 dalam Pengukuhan di Ibu Kota Nusantara
BACA JUGA:Permohonan Maaf BPIP atas Kontroversi Lepas Hijab Paskibraka Putri 2024
Dari segi ekonomi, kawasan ini dikenal dengan keunggulan di sektor penerbangan (Airbus dan Lufthansa Technik), maritim (Meyer Werft dan Hapag Lloyd), otomotif (Volkswagen dan Mercedes-Benz), logistik (Hermes), ilmu hayati, serta energi baru dan terbarukan.
Sementara itu, dari sisi sosial-budaya, wilayah ini menjadi pusat riset, pendidikan, dan institusi think tank terkemuka.