Dalam pembacaan Sholawat Nariyah ini, beberapa ustaz dari pondok pesantren ternama seperti Hamalul Qur’an, Ma’had Rabbani, Ma’had Alfatah, Madrasah Diniyah, dan Assanadiniyah turut hadir. Mereka memimpin pembacaan sholawat, diikuti oleh sekitar 300 santri dan anggota Tim Emas Khatulistiwa.
Suasana menjadi sangat khidmat ketika sholawat dibacakan secara serempak, mengisi udara dengan harapan dan doa bagi kemenangan HDCU.
BACA JUGA:700 Ketua Timses Ikhlas Dukung HDCU, Memperkuat Dukungan untuk Herman Deru dan Cik Ujang
Dalam acara ini, sejumlah tokoh dari masing-masing suku hadir untuk menyatakan dukungan mereka. Di antara mereka ada Khaidir Kalingi, Yohannes John, Gopar Pasolong, Chairuman, Hanief Djohan, Taufik Syahrial, dan Zainal Arifin. Kehadiran para tokoh ini menunjukkan keseriusan dan semangat gotong-royong yang kuat di antara para relawan.
Mereka datang bukan hanya untuk mendukung HDCU, tetapi juga untuk menunjukkan kebersamaan yang kokoh di tengah perbedaan budaya dan latar belakang.
Peresmian posko Tim Emas Khatulistiwa ini menandai langkah nyata dalam mendekatkan relawan dengan masyarakat, sekaligus menjadi simbol persatuan dan keberagaman. Posko ini tidak hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga rumah bagi berbagai suku bangsa yang bersatu dalam satu tujuan.
Dukungan yang mengalir dari berbagai komunitas menunjukkan bahwa Herman Deru dan Cik Ujang berhasil menyatukan masyarakat dari beragam latar belakang demi Sumatera Selatan yang lebih baik.
Dengan adanya doa bersama dan dukungan yang mengalir, Tim Emas Khatulistiwa berharap bahwa semangat persatuan ini akan membawa keberkahan dan kemudahan dalam perjalanan HDCU menuju Pilkada.