Ditpolair Alih Fungsikan Kapal Patroli, Dari Ambulans Terapung Jadi Klinik Terapung

Rabu 13 Nov 2024 - 20:10 WIB
Reporter : Kemas A Rivai
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Upaya menyentuh langsung warga yang mengalami sakit di wilayah perairan yang terpencil, terluar, dan tersulit (3T) dilakukan oleh Ditpolairud Polda Sumsel.

Salah satunya dengan inisiasi program Klinik Terapung, ini Implementasi Proyek Perubahan yang dilaksanakan Kabag Bin Opsnal Ditpolairud Polda Sumse AKBP Tito Dani ST SH MH.

Tito sendiri tengah mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXXI Tahun 2024. “Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) punya karakteristik geografis yang unik. Lantaran menggunakan sungai sebagai jalur transportasi, kondisi ini menjadikan tantangan tersendiri dalam hal pelayanan publik,” ungkap Tito selaku project manager dalam paparannya di acara penandatanganan komitmen Klinik Terapung di Markas Komando (Mako) Ditpolairud Polda Sumsel, kemarin (13/11). 

Sebagai upaya peningkatan pelayanan publik terutama di bidang kesehatan, Ditpolairud Polda Sumsel menginisiasi penguatan pelayanan kesehatan bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk penyediaan klinik terapung. Terutama bagi warga yang tinggal di daerah terpencil, terluar dan tersulit atau 3T.

BACA JUGA:Ambulans Tiba-Tiba Terbakar, Tol Palindra Alihkan Jalur Sementara

BACA JUGA:Dukung Askolani, Siapkan Ambulans Gratis

Klinik terapung ini adalah kapal patroli Ditpolairud Polda Sumsel, sebelumnya kapal ini dipergunakan sebagai sarana transportasi ambulans terapung dan perpustakaan terapung. Untuk tahap awal, sebanyak tiga desa di wilayah perairan Banyuasin menjadi pilot project dari program Klinik Terapung ini, meliputi Desa Kuala Sugihan di Kecamatan Muara Sugihan, Desa Penugukan di Kecamatan Pulau Rimau, Dusun Sei Sembilang Desa Sungsang IV, Kecamatan Banyuasin II dan Desa Tanah Pilih di Kecamatan Banyuasin II. 

"Terobosan dan inovasi dari Klinik Terapung ini untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif terhadap masyarakat di wilayah perairan. Juga sebagai crisis centre yang sewaktu-waktu dapat dipindahkan dalam waktu yang cepat ke lokasi bencana," sebut mantan Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumsel ini.

Sementara itu, Dirpolairud Polda Sumsel, Brigjen Pol Andreas Kusmaedi,MM yang juga selaku mentor dalam Implementasi Proyek Perubahan Klinik Terapung memiliki harapan besar pada program ini. "Semoga bisa menjadi sarana untuk lebih meningkatkan sinergitas antara Ditpolairud Sumsel dengan para stakeholder (pemangku kepentingan, red) seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel dan Kabupaten Banyuasin," tukasnya.

BACA JUGA:Mobil Ambulans Gratis Diserahkan untuk Dukung Askolani sebagai Calon Bupati Banyuasin

BACA JUGA:Mobil Ambulans RSUD OKU Selatan Tabrak Pembatas Tol Indraprabu, Diduga Akibat Patah Baut Roda Kiri Belakang

Kadinkes Sumsel dr H Trisnawarman MMes SpKKLP Supsp FOMC menyatakan dukungan dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas inisiasi dari Ditpolairud Polda Sumsel atas program Klinik Terapung ini. Dikatakannya, wilayah sumsel hampir 50 hingga 60 persen merupakan wilayah perairan.

Pihaknya siap memberikan dukungan obat-obatan dengan kerjasama kabupaten dan kota yang memiliki daerah 3T. "Segera jadwalkan untuk meminta beraudiensi dengan Pak Pj.Gubernur Sumsel agar program ini bisa mendapatkan dukungan dari Pemprov Sumsel," imbuh Trisnawarman.

Hadir di penandatanganan komitmen bersama ini diantaranya perwakilan KSOP Klas I Palembang, perwakilan Dishub Sumsel, Dinkes Banyuasin dan para kades di empat desa yang menjadi sasaran program klinik terapung. Selain itu turut hadir pula sejumlah Pejabat Utama (PjU) Polda Sumsel di antaranya Karo Rena Polda Sumsel, Kombes Pol Toto Wibowo SIK, Dirnarkoba Polda Sumsel Kombes Pol Dolifar Manurung SIK, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto SIK MM.

Tags :
Kategori :

Terkait