PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Sebagai upaya mendukung program makanan bergizi bagi siswa PAUD, SD, dan SMP yang dicanangkan Presiden RI, Prabowo Subianto, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menyiapkan anggaran sebesar Rp42 miliar untuk menyukseskan program tersebut.
Makan siang gratis ini diperuntukan bagi sekitar 280.162 pelajar yang ada di Kota Palembang. "Kegiatan ini sebagai tindaklanjut program makan siang bergizi dan gratis bagi pelajar. Sudah kita masukkan ke dalam RAPBD tahun 2025, totalnya anggarannya sebesar Rp42 miliar untuk pelajar PAUD, SD, dan SMP Kota Palembang," ungkap Sekda Kota Palembang, Aprizal Hasyim, Selasa (12/11) siang.
Namun untuk implementasi pelaksanaan di lapangan, lanjut Sekda, hingga saat ini Pemkot Palembang masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk arahan (jukrah) program tersebut, baik itu dari Kemendagri, Kemenkeu, maupun Badan Gizi Nasional yang belum lama ini dibentuk.
Yang jelas, kata Aprizal, pihaknya akan mengikuti semua arahan yang sudah menjadi program presiden sekaligus pemerintah pusat ini. "Kami akan melakukan simulasi pada akhir bulan November mendatang. Kita akan melaksanakannya serentak, baik di sekolah negeri maupun swasta," tandasnya.
BACA JUGA:Polres Ogan Ilir Bagikan 100 Kotak Makan Siang Sehat di SDN 16 Indralaya, Dukung Program Pemerintah
BACA JUGA:Tancap Gas, Bagikan Makan Siang Bergizi, Polda Sumsel, Polres, dan Polsek Sambangi Sekolah Dasar
Diharapkan program ini akan mendorong generasi yang semakin sehat dan bergizi. "Ini sangat penting dalam melahirkan para generasi muda yang berkualitas dan sehat secara fisik, jasmani, dan rohani," pungkasnya. Diketahui, secara nasional program andalan Presiden Prabowo ini membutuhkan dana setidaknya Rp460 triliun, namun pada RAPBN 2025 hanya dianggarkan sekitar 71 triliun.
Program ini akan diberikan kepada anak-anak pra SD hingga SMA/SMK. Jumlahnya pra SD (anak usia dini) 30 juta anak, SD 24,0 juta murid, SMP 9,8 juta murid, SMA & SMK 10,2 juta murid, serta para santri di pesantren 4,3 juta orang, dan ibu hamil 4,4 juta jiwa.