LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam upaya mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada tanaman serealia, khususnya penggerek batang padi, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lahat menggelar Gerakan Pengendalian OPT Tanaman Serealia (Gerdal).
Kegiatan dilaksanakan pada beberapa kelompok tani (Poktan) di Desa Nantal, Kecamatan Lahat Selatan, dengan menggunakan pestisida nabati yang terbuat dari akar tuba, yang merupakan bahan alami dan ramah lingkungan.
Selain itu melibatkan tiga kelompok tani utama, yaitu Poktan Mupakat I, II, dan III, dengan ketua masing-masing: Effendi (Poktan Mupakat II), Ismin (Poktan Mupakat III), dan Dasrin (Poktan Mupakat IV).
Selain itu, turut hadir Kadis TPHP Kabupaten Lahat, Pukatul Hadi diwakili Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura A Firdaus, serta sejumlah petugas lapangan seperti Koordinator POPT, anggota PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), Babinsa, dan anggota kelompok tani setempat.
BACA JUGA:BPOM Janji Akan Cek Sampel Anggur Muscat yang Diduga Mengandung Residu Pestisida
Plt Kadis Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Peternakan (TPHP) Lahat, Pukatul Hadi melalui Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Ahmad Firdaus mengatakan gerdal bertujuan untuk mengatasi serangan hama penggerek batang padi dengan metode yang lebih alami dan hemat biaya.
“Pestisida nabati yang digunakan terbuat dari akar tuba, yang memiliki efek racun terhadap hama tanpa membahayakan tanaman atau lingkungan sekitar. Selain itu, penggunaan pestisida nabati ini tidak meninggalkan residu kimia, menjadikannya aman bagi kesehatan manusia dan hewan,” ujarnya.
Dijelaskannya, pestisida nabati berbahan akar tuba ini tidak hanya efektif dalam mengendalikan hama, tetapi juga mudah diproduksi oleh petani setempat. "Metode ini praktis, ekonomis, dan sangat sesuai dengan prinsip pertanian ramah lingkungan yang sedang kami dorong di Lahat," katanya.
Ia juga menambahkan kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mengembangkan pertanian berkelanjutan, yang mengutamakan penggunaan teknologi ramah lingkungan untuk meningkatkan hasil pertanian tanpa merusak ekosistem.
BACA JUGA:Dibuang Sayang, Kulit Bawang Putih Bermanfaat Bagi Tanaman, Jadi Pupuk Hingga Pestisida Alami
"Melalui program ini, kami ingin mengedukasi petani tentang pentingnya mengelola tanaman secara alami, mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, dan meningkatkan kesejahteraan petani dengan cara yang lebih terjangkau," ujarnya.
Dengan penerapan teknologi pengendalian hama yang lebih alami ini, diharapkan hasil pertanian di Kabupaten Lahat dapat meningkat secara signifikan. Selain itu, program ini juga mendukung upaya konservasi alam dan ketahanan pangan daerah, serta membuka peluang bagi petani untuk mengembangkan produk pertanian yang lebih sehat dan berkualitas.
“Melalui kolaborasi antara pemerintah, petani, dan masyarakat, gerakan ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan,” pungkasnya.