SUMATERAEKSPRES.ID – Ilmuwan dari Hebei Medical University, China, baru-baru ini mengembangkan virus sintetik yang mampu membunuh manusia dalam waktu tiga hari.
Temuan ini mengejutkan banyak pihak dan menyoroti risiko yang terkait dengan virus berbahaya.
Dalam penelitian ini, para ilmuwan menyimulasikan Virus Ebola, menggunakan vesicular stomatitis virus (VSV) yang telah dimodifikasi untuk membawa glikoprotein dari Virus Ebola.
BACA JUGA:BRI Peduli Dukung UMKM dengan Pelatihan dan Sertifikasi Halal untuk Tingkatkan Daya Saing di Pasar
BACA JUGA:Update Harga Emas Sumsel 1 November 2024: Turun Rp20 Ribu per Gram
Tujuannya adalah untuk mendalami karakteristik patogen yang mengancam nyawa ini.
Percobaan dilakukan pada lima hamster jantan dan betina. Setelah diinjeksi dengan virus, mereka menunjukkan gejala yang parah mirip dengan pasien Ebola, termasuk penurunan fungsi sistem imun yang menyebabkan kegagalan organ.
Dalam kurun waktu tiga hari, semua hamster tersebut mengalami kematian, sementara beberapa di antaranya menunjukkan gejala sekunder yang mengindikasikan infeksi Virus Ebola.
BACA JUGA:Sinar Kosmik: Penyebabnya Tidak Menyerang Bumi, Namun Berbahaya Bagi Astronaut yang Terpapar
BACA JUGA:Gunung Olympus Mons: Raksasa Terbesar di Tata Surya Lebih Tinggi dari Everest dan Mauna Loa
Setelah kematian hamster, para peneliti melakukan analisis organ vital seperti jantung, hati, paru-paru, ginjal, usus, dan otak.
Studi ini dianggap berhasil karena dapat memberikan evaluasi pra-klinis yang lebih cepat dalam upaya pengembangan vaksin dan pengobatan untuk Ebola.
Virus Ebola, yang dikenal sebagai salah satu patogen paling mematikan di dunia, telah menyebabkan ribuan kematian.
BACA JUGA:Fenomena Black Hole: Dampak dan Relevansinya terhadap Bumi, Apa Sebenarnya yang Terjadi?