Dalam sambutannya, Herman Deru menekankan pentingnya listrik bagi desa. "Kenapa kita selalu fokus ke kota? Padahal, desa membutuhkan listrik untuk akses informasi yang penting, seperti pencegahan stunting dan program-program lainnya," tuturnya.
Ia juga menyoroti keuntungan biaya listrik yang lebih murah dibandingkan menggunakan genset, yang menghemat dana bagi masyarakat desa sehingga dapat dialokasikan untuk pendidikan anak-anak dan kebutuhan lain.
Herman Deru mengingatkan bahwa Indonesia akan memasuki bonus demografi 30 tahun ke depan, yang harus disikapi dengan kemandirian. Salah satunya, internet yang kini menjadi kebutuhan mendasar, harus digunakan secara bijak untuk tujuan yang produktif.
BACA JUGA:Ribuan Warga Sambut HDCU dan DeFe
Ia juga mengajak masyarakat mengubah pola pikir dari konsumtif menjadi produktif, misalnya dengan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), seperti menanam cabai di pekarangan rumah.
"Listrik adalah fondasi dari kemandirian, dan pemerintah terus memberikan subsidi listrik masuk desa agar kebutuhan dasar ini bisa dinikmati semua masyarakat," pungkasnya dengan semangat.
Hari Listrik Nasional tahun ini kembali menjadi pengingat bagi kita semua bahwa akses energi adalah jembatan menuju kesejahteraan dan kemajuan bangsa.