SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Cuaca terik dan tidak turun hujan beberapa hari, membuat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih berlangsung dan meluas di Sumatera Selatan. Dari pantauan udara Rabu (30/1), terlihat di wilayah Kabupaten OKI, Ogan Ilir, Muara Enim, Musi Banyuasin, dan PALI.
Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman SKM MSi, menyampaikan pemadaman lanjutan masih terus dilakukan Rabu (30/10), di Kecamatan Pangkalan Lampam dan Sungai Menang, Kabupaten OKI. Serta di Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim. Karena karhutla di lokasi tersebut belum padam, sejak Selasa (29/10). "Sebanyak 5 helikopter waterbombing diturunkan. Di OKI, pemadaman lanjutan dilakukan oleh 3 helikopter yang melakukan pemadaman di Pangkalan Lampam,” terang Sudirman, kemarin.
Upaya pemadaman dilakukan sebanyak 82 kali waterbombing di Pangkalan Lampam. "Asap masih ada sampai akhir pemadaman kemarin. Pemadaman lanjutan akan dilakukan kembali hari ini," katanya. Selain melalui udara, pemadaman di Pangkalan Lampam juga dibantu Satgas Darat.
Personel Satgas Darat diturunkan memadamkan karhutla wilayah Desa Lirik, Kecamatan Pangkalan Lampam, OKI. “Luas lahan gambut yang terbakar dengan vegetasi belidang anakan gelam, diperkirakan mencapai 20 hektare. Yang berhasil dipadamkan baru 0,5 hektare," ungkapnya.
Sedangkan karhutla di lokasi Kecamatan Sungai Menang, OKI, lanjut Sudirman, pemadaman dilakukan 1 helikopter yang melakukan 10 kali waterbombing. ”Hingga akhir pemadaman (Selasa sore), kondisi karhutla masih berasap,” paparnya.
--
BACA JUGA:Perubahan Cuaca Ekstrem di Palembang: Siang Terik Berawan, Malam Hujan Petir Waspadai Hari Ini
BACA JUGA:Waspada! BMKG Rilis Peringatan Dini untuk Cuaca Ekstrem di Sumatera Selatan
Sementara di Kabupaten Muara Enim, pemadaman lanjutan masih dilakukan di Kecamatan Gelumbang. Ada 3 helikopter waterbombing yang dikerahkan, belum berhasil memadamkan lahan yang terbakar. "151 kali waterbombing dilakukan di Gelumbang. Paling banyak di antara daerah lain. Sampai akhir pemadaman asap masih ada," terang Sudirman.
Sudirman menambahkan, secara keseluruhan pemadaman oleh 5 helikopter melakukan 243 kali waterbombing di tiga wilayah. Yakni Pangkalan Lampam, Sungai Menang, dan Gelumbang. "Harapan kita hujan akan turun di akhir Oktober ini, atau awal bulan November nanti. Sehingga Karhutla yang terjadi dapat teratasi," harapnya.
Terpisah, Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Palembang, memastikan masih bekerja untuk penanganan karhutla melalui udara, sampai akhir November 2024 mendatang. Komandan Lanud SMH Palembang Kolonel Pnb Rizaldy Efranza ST MNSS, mengatakan ada 2 helikopter patroli milik BNPB dan 8 helikopter waterbombing.
"Kami di Lanud SMH Palembang, masih siaga memadamkan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera Selatan. Untuk operasi Karhutla sampai akhir bulan November 2024,” sampainya, Rabu (30/10).
Dikatakan, 10 helikopter masih di siagakan. Dua unit untuk patroli udara, 8 waterbombing. Sempat 1 helikopter sempat dipulangkan. Namun karena kondisi cuaca kembali panas ekstrem, maka ada pengganti 1 helikopter yang pulang tersebut.
BACA JUGA:BMKG: Cuaca Ekstrem Sumatera Selatan Selasa 15 Oktober 2024, Hujan Lebat dan Angin Kencang