MUBA – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sekayu kembali mencuri perhatian dengan langkah inovatif dalam mewujudkan ketahanan pangan. Melalui peluncuran program budidaya tanaman hidroponik yang melibatkan langsung Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Inisiatif ini diresmikan Kepala Lapas Sekayu, Yosef Leonard Sihombing, Selasa (29/10). Program ini menjadi bagian dari upaya pembinaan kemandirian serta mendukung akselerasi ketahanan pangan di lingkungan Lapas.
Yosef menyampaikan bahwa program budidaya hidroponik ini sejalan dengan upaya Lapas Sekayu untuk mendorong WBP mengembangkan potensi diri melalui kegiatan yang bermanfaat. “Melalui berbagai program pembinaan kemandirian, Lapas Sekayu terus mendorong untuk mengembangkan potensi dan kemampuan diri warga binaan, dalam mendukung program ketahanan pangan,” jelasnya.
Dengan pendekatan yang mengutamakan pembinaan dan produktivitas, Yosef yakin kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi WBP. Program budidaya hidroponik di Lapas Sekayu berfokus pada dua jenis tanaman sayuran yang menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat.
Yakni tanaman sayur kangkung dan sawi. Tanaman ini dipilih karena mudah dikelola dan memiliki masa panen yang relatif cepat, sehingga WBP dapat memetik hasil kerja keras mereka dalam waktu singkat.
BACA JUGA:Peringati Hari Anak Nasional, BRI Ajak Anak SD Belajar Hidroponik
BACA JUGA:Ini Dia 5 Jenis Tanaman yang Bernilai Ekonomis Jika Dibudidayakan dengan Cara Hidroponik
Pengelolaan tanaman hidroponik ini juga diharapkan dapat membangun kesadaran akan pentingnya kemandirian dan keterampilan bercocok tanam di kalangan WBP. Yosef menyatakan optimisme atas keberlanjutan program ini.
Berharap hasil panen nantinya tidak hanya bermanfaat bagi Lapas, tetapi juga dapat dipasarkan ke masyarakat luar. “Semoga semua kegiatan pembinaan di Lapas Sekayu dapat terus berjalan dengan baik, guna memberikan dukungan kepada WBP untuk terus berkarya dan semakin produktif,” tambahnya.
Program budidaya hidroponik ini diharapkan menjadi salah satu pilar ketahanan pangan di Lapas Sekayu sekaligus sarana peningkatan keterampilan bagi WBP. Langkah ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan pangan di lingkungan Lapas
"Sekaligus juga membekali WBP dengan keterampilan baru yang bermanfaat, baik selama masa pidana maupun setelah bebas," pungkasnya.