Karyawati Bank Korea Turun di Sumeks Musi Run 2024, Zella: Targetkan Personal Best

Sabtu 26 Oct 2024 - 21:52 WIB
Reporter : Andre Jedor
Editor : Dede Sumeks

Direktur Sumeks EO, Arie Abadi, mengatakan pendaftaran Sumeks Musi Run 2024 memang sampai 30 November 2024. “Namun, early bird akan berakhir 31 Oktober ini. Untuk para runner yang belum daftar, ayo buruan daftar,” ajaknya.

Pendaftaran secara online di www.musirun.com. Saat ini masih berlaku harga diskon. Biaya pendaftaran kategori 5K hanya Rp150 ribu dan kategori 10K Rp200 ribu. "Nanti, mulai 1-30 November 2024, berlaku biaya pendaftaran normal. Kategori 5K Rp175 ribu dan kategori 10K Rp225 ribu," jelas Arie.

Setelah pendaftaran closing 30 November, pembagian race pack dijadwalkan 4-7 Desember 2024. Mulai pukul 10.00 sampai 17.00 WIB. Bertempat di lobi utama Graha Pena Sumatera Ekspres, Jl Kolonel H Barlian, Km 6,5, samping Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu, Kecamatan AAL, Palembang.

"Sumeks Musi Run Seri V 2024, akan dilaksanakan pada 8 Desember 2024, start pukul 06.00 WIB dari Jakabaring Sport City. Finis juga kembali ke Jakabaring Sport City. Yang membedakan hanya saat rute pelintasan, bagi kategori 5K dan 10K," jelasnya.

Adapun Sumeks Musi Run 2024 kategori 5K, rutenya start dari depan Stadion Gelora Sriwijaya, keluar pintu gerbang utama JSC, berbelok melingkari Tugu Rotunda, masuk ke Jl GHA Bastari, putar balik di simpang pasar induk/imigrasi/UIN Raden Fatah Palembang.

Peserta kembali ke Jl GHA Bastari, masuk ke kompleks JSC dan finis di tempat semula depan Stadion Gelora Sriwijaya. “Setelah finis, peserta dapat menukarkan pitanya dengan medali finisher,” paparnya.

Sementara kategori 10K, startnya sama kategori 5K. Namun setelah melintas persimpangan Pasar Induk Jakabaring, rutenya terus saja di Jl GHA Bastari menaiki Flyover (FO) Jakabaring. Lalu Jl HM Ryacudu, Jembatan Ampera, putar balik air mancur depan Masjid Agung Palembang.

Peserta kategori 10K, naik lagi ke Jembatan Ampera, Jl HM Ryacudu, Jl HM Ryacudu, menaiki FO Jakabaring, Jl GHA Bastari, masuk lagi ke komplek JSC, dan finis di depan Stadion Gelora Sriwijaya. “Peserta kemudian menukarkan pita dengan medali,” pungkasnya. 

Event Musi Run menjadi kompetisi lomba lari paling bergengsi di Sumsel, karena Harian Sumatera Ekspres tidak main-main soal rule dan standar yang diberlakukan. Setara dengan event Maraton tingkat internasional, seperti Tokyo Maraton, London Maraton dan lain-lainnya. 

"Kami menggunakan chip di setiap nomor dada peserta. Chip ini yang menghitung waktu tempuh peserta sampai ke finis, sehingga hasil pemenang dapat akurat dan tidak menimbulkan perselisihan. Penggunaan chip ini sama seperti event maraton internasional, seperti Tokyo Marathon dan sejenisnya," tegasnya.

Kemudian, aspek lainnya seperti Rest Fresh Man juga sudah diperhitungkan. Dimana untuk kategori 5K menggunakan satu titik.  "Sedangkan untuk kategori 10K, titik Rest Fresh Man ada 2 titik,” ucapnya.

Arie Abadi menjelaskan, di setiap Rest Fresh Man, peserta akan mendapatkan pita sebagai tanda sudah sampai ke titik tersebut. “Jika sampai ke finis, pita itu digunakan untuk mengambil medali," jelasnya.

Event Musi Run memiliki standar dalam menentukan pemenang, yang mana ini sudah menjadi aturan yang mesti diikuti.  “Pemenang ditentukan berdasarkan waktu tercepat, dan terkualifikasi dengan benar, dan harus WNI. Kalaupun ada peserta WNA dan tercepat, maka statusnya cuma penggembira," tegasnya.

Kata Arie, semua orang tahu olahraga lari merupakan olahraga paling murah. Karena tidak membutuhkan biaya yang mahal. Semua usia dengan berbagai gender, menyukai olahraga paling merakyat ini.

"Dengan event Musi Run ini, diharapkan bisa menjadi sport tourism di Kota Palembang khususnya, dan Sumatera Selatan umumnya. Untuk semakin memperkenalkan event ini ke kancah regional maupun nasional, panitia menonjolkan icon Jembatan Ampera, serta dipusatkan di Jakabaring Sport City (JSC)," bebernya. 

BACA JUGA:Antusias Daftar Sumeks Musi Run 2024, Runner Asal Lampung Ajak Keluarga

Kategori :