Lahat, SUMATERAEKSPRES.ID - Harga cabai merah di pasar tradisional mengalami penurunan drastis, kini mencapai Rp15.000 per kilogram.
Penurunan ini menarik perhatian, mengingat cabai merah adalah komoditas penting dalam konsumsi sehari-hari masyarakat.
Menurut para pedagang, anjloknya harga ini disebabkan oleh peningkatan pasokan dari petani setelah musim panen yang melimpah.
BACA JUGA:Hyundai STARGAZER Resmi Jadi Partner Kendaraan Liga 1
BACA JUGA:30 Contoh Soal SJT dan PCK UKPPPG Beserta Kunci Jawabannya
Stok cabai yang berlimpah di pasaran, ditambah dengan permintaan yang stagnan, berkontribusi pada penyesuaian harga.
“Cabai dari Jawa, dek, 15 ribu satu kilogram,” ungkap salah satu pedagang.
Idil, seorang petani cabai dari Jarai Lahat, menjelaskan bahwa saat ini harga cabai sedang turun akibat banyaknya pasokan dari luar Sumatera.
Meskipun begitu, cabai lokal masih dihargai sekitar Rp25.000 per kilogram, dengan petani berpendapat bahwa kualitas cabai lokal berbeda dan lebih baik dibandingkan yang berasal dari luar.
BACA JUGA:Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan di Prabumulih
BACA JUGA:Fenomena Kemunculan Angin Puyuh Mengguncang Siring Agung Lubuklinggau, Warga Diimbau Waspada!
"Cabai kardusan yang murah. Kalau yang lokal tidak sampai Rp15.000. Rasanya beda," jelasnya.
Idil menambahkan bahwa meski panen tahun ini cukup baik, melimpahnya pasokan tidak merusak kebun mereka.
“Walaupun harga murah, tetap dijual untuk kebutuhan hidup sehari-hari,” tambahnya.
Sementara itu, Budi, seorang pelaku usaha warung makan, mengatakan harga cabai merah sangat bervariasi.