Selama ini, masih terlalu banyak kebocoran penyelewengan korupsi di Indonesia. Terlalu banyak kebocoran-kebocoran anggaran, kolusi di antara para pejabat politik, pejabat pemerintah di semua tingkatan, dengan pengusaha-pengusaha yang nakal pengusaha-pengusaha yang tidak patriotik.
“Kita harus berani menghadapi dan memberantas korupsi dengan perbaikan sistem dengan penegakan hukum yang tegas dengan digitalisasi,” imbuhnya.
Ditambahkan, masih banyak rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Terlalu banyak anak-anak yang berangkat sekolah tidak makan pagi.
Mereka tidak punya pakaian untuk berangkat sekolah. “Kita sebagai pemimpin politik jangan kita terlalu senang melihat angka-angka statistik yang membuat kita terlalu cepat gembira, terlalu cepat puas padahal kita belum melihat gambaran sepenuhnya,” bebernya.
Selama ini, Indonesia merasa bangga diterima di kalangan G20, disebut ekonomi ke-16 terbesar di dunia.
“Tapi apakah kita sadar bahwa rakyat kita dan anak-anak kita banyak yang kurang gizi, banyak rakyat yang tidak dapat pekerjaan yang baik, banyak sekolah-sekolah kita yang tidak terurus,” tutur Prabowo.
Ia menambahkan, subsidi bantuan akan diberikan langsung kepada keluarga yang membutuhkan. “Anak-anak harus bisa makan bergizi minimal 1 kali sehari dan itu akan kita lakukan dan itu bisa kita lakukan,” tegasnya.
Demi mencapai kesejahteraan sejati, kemakmuran yang sebenarnya, Indonesia harus melakukan hilirisasi semua komoditas yang dimiliki. Nilai tambah dari semua komoditas itu harus menambah kekuatan ekonomi Indonesia.
Untuk itu, dia mengajak semua bahu membahu menyelesaikan masalah yang ada. “Kita tidak boleh memiliki sikap seperti burung unta.
Kalau melihat sesuatu yang tidak enak memasukkan kepalanya ke dalam tanah. Marilah kita berhimpun bersatu untuk mencari solusi-solusi jalan keluar dari ancaman dan bahaya tersebut,” tegasnya.
Prabowo menegaskan, dia dan Gibran telah mengucapkan sumpah untuk mempertahankan UUD, menjalankan semua UU dan peraturan yang berlaku, untuk berbakti pada negara dan bangsa.
“Kami akan menjalankan kepemimpinan pemerintah RI, kepemimpinan negara dan bangsa Indonesia dengan tulus dengan mengutamakan kepentingan seluruh rakyat Indonesia, termasuk mereka yang tidak memilih kami,” tegasnya.
Prabowo juga menegaskan pentingnya demokrasi yang santun, berbeda pendapat tanpa permusuhan. Mengoreksi tanpa harus caci maki, bertarung tanpa membenci, serta bertanding tanpa berbuat curang.
“Demokrasi kita harus demokrasi yang menghindari kekerasan, adu domba, hasut menghasut, harus yang sejuk, demokrasi yang damai, demokrasi yang menghindari kemunafikan,” tambahnya.
Dia mencontohkan, Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo mengalahkannya berapa kali. Namun Prabowo menegaskan, dia menerima ajakan Jokowi masuk kabinet. Sekarang dia pun menerapkan itu, mengajak semua pihak untuk bersatu.
Dalam menghadapi dunia internasional, Indonesia memilih jalan bebas aktif nonblok. Tidak ikut pakta militer manapun.