BALI, SUMATERAEKSPRES.ID – Perlu adanya tiga bank syariah dengan jumlah asset sebesar Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk menjadi game changer bagi industry perbankan syariah di Indonesia.
‘’Tiga saja seperti BSI. Jadi, asetnya masing-masing Rp 300 triliun, BSI (asetnya) Rp 400 di akhir tahun ini.
BACA JUGA:Melalui ODP, BSI Siapkan Future Leader Bank Syariah
BACA JUGA:BSI Targetkan Top 3 Bank Syariah Global: Perjalanan dan Tantangan di Balik Mega Merger
Itu keren, jadi hampir Rp 1.000 triliun aset tiga bank itu akan menjadi game changer di market," kata Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi di Nusa Dua, Bali, Sabtu (19/10).
Hery menyebutkan, pangsa pasar (market share) perbankan syariah di Indonesia masih di bawah 7 persen sebelum BSI berdiri. Hal ini menunjukkan dominasi bank syariah pada saat itu belum terlihat.
Kini setelah BSI hadir pada 2021, pangsa pasar bank syariah terus meningkat hingga di atas 7 persen.
Pangsa pasar pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) bank syariah terhadap bank nasional kini sudah menyentuh masing-masing di level 7,96 persen dan 7,91 pada 2023.
"(Pangsa pasar bank syariah) sudah 7,31 persen (pada 2023). Memang susah di lokomotif hanya satu untuk mengerek. Kalau ada tiga (bank syariah) itu lebih cepat," ujar Hery.
Pada semester I di 2024, aset BSI tercatat tumbuh sebesar 15,10 persen (year on year/YoY) menjadi Rp 360,85 triliun. Pertumbuhan ini termasuk yang tinggi di antara 10 bank terbesar di Indonesia.
‘’Per Juni 2024, pembiayaan BSI mencapai Rp 257,39 triliun atau tumbuh 15,99 persen YoY. Dana pihak ketiga (DPK) BSI tercatat tumbuh 17,50 persen YoY menjadi Rp 296,70 triliun per Juni 2024,’’ ujarnya.
Hery menyebutkan, jumlah Bank Umum Syariah (BUS) masih jauh dibandingkan Bank Umum Konvensional (BUK) yang berjumlah 92 atau hampir 7 kali lipat dari BUS.
Di antara bank-bank syariah itu, tidak ada bank syariah yang masuk dalam kelompok bank dengan modal inti (KBMI) IV.
BSI, yang menjadi lokomotif pertumbuhan di industri bank syariah, juga masih berada dalam KBMI III. ‘’Diharapkan BSI nantinya bisa masuk KBMI IV pada dua tahun mendatang.
Sebelumnya, wacana merger antara BTN Syariah dan Bank Muamalat diharapkan dapat melahirkan bank syariah yang mampu menjadi pesaing BSI,’’ katanya