Setelah sarang selesai, burung betina akan bertelur sebanyak 4-6 butir. Telur-telur ini berwarna putih dengan bintik-bintik coklat, dan ukurannya relatif kecil.
Proses pengeraman dilakukan oleh kedua induknya, yang secara bergantian menjaga sarang dan memastikan suhu tetap optimal. Masa pengeraman berlangsung sekitar 11-14 hari.
Setelah menetas, anak-anak burung gereja (yang dikenal sebagai nestling) akan dirawat dengan penuh perhatian oleh kedua induknya.
Induk burung gereja akan secara aktif mencari makanan, terutama serangga kecil dan biji-bijian, untuk memberi makan anak-anak mereka.
Dalam periode ini, kerjasama antara jantan dan betina sangat krusial untuk memastikan semua anak mendapatkan nutrisi yang cukup.
Anak burung gereja akan mulai belajar terbang dalam waktu sekitar 14-17 hari setelah menetas.
Pada tahap ini, mereka dikenal sebagai fledgling. Mereka akan melakukan penerbangan pertama mereka di sekitar sarang, dengan bimbingan dan pengawasan dari induknya.
Proses belajar ini penting untuk mengembangkan kekuatan dan koordinasi yang diperlukan untuk bertahan hidup di lingkungan mereka.
Keberhasilan burung gereja dalam berkembang biak di berbagai lingkungan, termasuk perkotaan, menunjukkan kemampuan adaptasi yang tinggi.
Mereka tidak hanya mampu menemukan sumber makanan yang bervariasi, tetapi juga tempat tinggal yang aman dan nyaman untuk berkembang biak.
Hal ini menjadikan burung gereja sebagai salah satu spesies burung yang paling sukses dan melimpah di seluruh dunia.