Baik dalam mengurangi penyebaran virus HIV/AIDS dan memberdayakan komunitas yang terdampak. "Kolaborasi juga sangat penting untuk langkah-langkah ke depan di dalam mengurangi penyebaran HIV/AIDS dan berdayakan mereka yang terdampak," ulasnya.
Program Manager Konsil LSM Indonesia, Sarwitri mengungkapkan, hingga Maret 2023 jumlah estimasi kasus HIV/AIDS di Indonesia mencapai 522.687 orang.
Dari jumlah tersebut, di periode Januari-Maret 2023 setidaknya 13.297 orang dengan HIV telah menerima terapi ARV dengan tingkat kepatuhan sebesar 82 persen.
Sedangkan kelompok usia yang terbanyak terinfeksi HIV baru yakni berusia 25-49 tahun atau 65,5 persen dengan mayoritas penderitanya adalah laki-laki sebesar 71 persen.
"Melihat data yang ada, usia produktif tadi yakni 25-49 tahun terbanyak terinfeksi HIV. Tentunya ini sudah mengkhawatirkan dan perlu penanganan secepatnya," katanya.
BACA JUGA:Waduh, Tiga Wanita Terinfeksi HIV Usai Lakukan Perawata Wajah Ini
BACA JUGA:Raja Thailand Diduga Terjangkit HIV, Pewaris Tahta Autis dan Parkinson
Kata Sarwitri lagi, tujuan penanggulangan HIV/AIDS dan infeksi menular seksual atau IMS berdasarkan Permenkes Nomor 2 Tahun 2022 ini mengurangi hingga meniadakan infeksi baru, menurunkan kecacatan dan kematian akibat HIV dan IMS.
“Sekaligus menghapus stigma dan diskriminasi terhadap mereka yang terinfeksi,” pungkasnya. (AFI/ril/kur)