PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Sebagai kota dagang sejak dulu, ternyata berdasarkan catatan, Kota Palembang juga termasuk ke dalam jalur rempah yang skala perdagangannya sampai ke berbagai negara. Hal ini terkuak dari kegiatan workshop dan seminar “Tata Kelola Jalur Rempah Palembang” di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Kamis (3/10).
Kegiatan itu dibuka Plt Asisten II Setda Kota Palembang, Rudi Indawan melibatkan berbagai narasumber ahli di bidangnya dan peserta dari stakeholder terkait.
“Kegiatan ini digagas sejak lama. Workshop dalam rangka menyambut seminar internasional tahun depan soal jalur rempah,” ucap Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Affan Prapanca Mahali kepada wartawan, Kamis (3/10).
Affan menuturkan, berdasarkan catatan sejarah, sejak zaman dulu Kota Palembang cukup diminati bangsa asing mulai abad 7, 13,14 masehi sampai masa Kesultanan Palembang darussalam. Artinya Palembang, sejak dulu sangat menarik menjadi destinasi.
“Maka kita sekarang melakukan upaya bagaimana Palembang menjadi destinasi, sebab banyak potensi budaya dan warisan lainnya baik benda maupun tak benda. Namun ini perlu sentuhan agar dapat mendunia," paparnya.
BACA JUGA:Belitong Chinese International Festival, Meriahkan Budaya dan Keindahan Alam Belitung
BACA JUGA:Mengenal Kekayaan Bumi Bende Seguguk OKI: 18 Kecamatan dengan Warisan Budaya Unik
Bicara soal jalur rempah, lanjut Affan, bukan hanya bicara perdagangan rempah-rempah saja. Banyak aspek terlibat, mulai dari seni budaya, arsitektur, kuliner, hingga pengaruh spritualitas (keagamaan dan kepercayaan.red).
Untuk itu jalur rempah Palembang menjadi suatu yang menarik untuk dipublikasikan ke generasi muda dan menjadikannya warisan budaya yang diakui serta dilestarikan masyarakatnya sendiri. “Apalagi jalur rempah menjadi target Kemendikti RI menjadi warisan budaya dunia,” cetusnya. Penting bagi semua stakeholder berkolaborasi bersinergi mewujudkannya.