MUSI BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID – Peralihan dari musim kemarau ke musim hujan telah menyebabkan kabut tebal di sejumlah wilayah Sumatera Selatan, termasuk Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Kabut tebal ini menyelimuti ruas Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) dan Jalan Lintas Timur (Jalintim) pada pukul 05.00 hingga 07.00 WIB, mengakibatkan jarak pandang yang terbatas, hanya sekitar 200 meter.
BACA JUGA:Stand Kominfo Muba Dipadati Pengunjung, Lomba Nyanyi dan Kuis Menjadi Daya Tarik Utama
BACA JUGA:Hasil Survei LKPI: HDCU Unggul 70 Persen Lebih di Muara Enim, Muba, OKI, dan OKU
Pengendara diimbau berhati-hati saat melintasi area tersebut, seperti diungkapkan oleh Ucok, salah seorang pengguna jalan.
"Kabut pagi ini membuat jarak pandang sangat terbatas," ujarnya. Ucok menegaskan bahwa kabut ini bukanlah kabut asap, melainkan embun yang terbentuk karena hujan yang mengguyur wilayah Muba setiap hari.
Sinta Andayani, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, menjelaskan bahwa fenomena kabut ini terjadi karena suhu udara di permukaan lebih rendah dibandingkan lapisan udara di atasnya.
BACA JUGA:Grand Opening Muba Expo 2024 Berlangsung Meriah
BACA JUGA:Se-Sumsel Tersedia 45.757 Formasi PPPK, Muba Terbanyak, OKU Selatan Paling Sedikit
"Kabut terbentuk karena uap air yang tidak dapat naik bebas ke lapisan atas, sehingga berkumpul dan membentuk butiran yang lebih padat," paparnya.
Suhu yang lebih dingin di permukaan, terutama setelah hujan pada malam hari, menyebabkan uap air mengendap menjadi kabut.
Kabut mulai berkurang menjelang siang ketika sinar matahari memanaskan permukaan bumi. "Seiring naiknya suhu udara di permukaan, kabut pun menghilang," tambah Sinta.
BACA JUGA:Bondan Prakoso dan Fade 2 Black Bius Muba Expo
BACA JUGA:Ingin Tahu Muba dengan Basis Data Seutuhnya? Baca Buku Ini
Berdasarkan pengamatan cuaca oleh BMKG di Bandara SMB II Palembang, jarak pandang turun drastis dari 2000 meter menjadi hanya 200 meter antara pukul 05.00 hingga 07.00 WIB.