PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sekanak jadi salah satu sungai di Palembang yang dikonversi menjadi nama jalan di Kelurahan 22 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil Palembang.
Sebagai sungai di Palembang yang dikonversi menjadi nama jalan, Sekanak diambil dari anak Sungai Musi.
Sekanak dulunya menjadi pusat transaksi ekonomi bagi pedagang-pedagang dari Asia yang ada di Kota Palembang.
Kawasan sungai di Palembang yang dikonversi jadi nama jalan ini merupakan bagian dari kota tua Palembang dan memiliki banyak bangunan bersejarah.
BACA JUGA:Dosen UM Palembang Kembangkan Teknologi LoRa untuk Nelayan Tradisional Sungai Ogan
Saat ini, Jalan Sekanak di Palembang telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Kawasan ini masih mempertahankan beberapa bangunan bersejarah, namun juga telah mengalami modernisasi dengan adanya berbagai fasilitas baru.
Jalan Sekanak berada di kordinat latitude -2.992843 dan longitude 104.757818. Lokasinya di awali dari Masjid Al Mahmudiyah Jalan Ki Gede Ing Suro hingga persimpangan Jalan Merdeka. Sungai ini sendiri bermuara ke Sungai Musi di Hilirnya.
Jalan Sekanak juga dikenal sebagai tempat bermukim penduduk asli Palembang yang memiliki kaitan erat dengan sejarah Kesultanan Palembang. Nama Sekanak sendiri diambil dari anak Sungai Musi yang dulunya menjadi pusat transaksi ekonomi pedagang-pedagang dari Asia.
Dulu kawasan Sekanak ini termasuk area Atua kawasan elit. Bahkan pada masa atau era Kesultanan Palembang Darussalam, di sini (Sekanak) merupakan kawasan tempat tinggal bagi kerabat dan keturunan daripada Kesultanan Palembang Darussalam.
Bukan itu saja, di era kolonial Belanda, kawasan ini juga menjadi lokasi elit bangsawan ataupun perwira utama militer Belanda.
"Hal ini dapat dilihat dari bangunan bersejarah yang ada di kawasan tersebut dan hingga sekarang ini beberapa bangunan tersebut masih bisa kita lihat hingga saat ini," beber Yunus (63), warga sekitar ke Sumatera Ekspres.id, hari sabtu (28/9).
Bahkan untuk kawasan Sekanak tersebut, kata Yunus lagi, sempat menjadi pusat dari perekonomian Palembang. Karena di masa itu, di sekitar Sekanak tepatnya di Sungai Musi menjadi dermaga dan pelabuhan yang banyak dikunjungi pedagang mancanegara terutama bangsa-bangsa Asia.
Oleh karena itu pula, hingga kini beberapa gudang serta tempat nongkrong pada masa itu sekarang ini masih tetap berdiri Kokoh.