Prabumulih, SUMATERAEKSPRES.ID – Di bawah naungan pohon rindang di kebun, puluhan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) dari Kecamatan Prabumulih Timur mengikuti pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) yang diselenggarakan oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Prabumulih Timur pada Selasa, 24 September.
Para peserta, yang duduk di kursi plastik sambil menikmati camilan tradisional, terlihat serius menyimak penjelasan dari Ir. Zainul, koordinator BPP Prabumulih Timur.
Dalam sesi pelatihan tersebut, Zainul memperagakan proses pembuatan pupuk organik cair menggunakan bahan limbah, khususnya gedebong pisang.
"Hari ini kita melatih Ibu-Ibu KWT dalam cara pembuatan POC berbahan dasar batang pisang," ujar Zainul setelah sesi berlangsung.
BACA JUGA:Federal Oil Luncurkan Pelumas Sintetik Terbaru untuk Motor Matik dan Manual
BACA JUGA:KPUD Muara Enim Tetapkan Batas Maksimal Dana Kampanye Rp750 Juta
Sebanyak 12 KWT se-Prabumulih Timur turut berpartisipasi dalam kegiatan di KWT Srikandi tersebut. Pelatihan ini bertujuan untuk mengoptimalkan limbah pertanian yang sering kali tidak dimanfaatkan.
"Limbah pohon pisang yang biasa dibuang bisa diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis," jelasnya.
Zainul menjelaskan cara membuat pupuk dari gedebong pisang cukup sederhana. Batang pisang dipotong tipis—semakin halus cacahannya, semakin cepat menjadi pupuk.
BACA JUGA:Kejati Lanjutkan Penyidikan Kasus Penjualan Aset Tanah Yayasan Batanghari Sembilan
BACA JUGA:Fajar Febriansyah Siap Dukung Aspirasi Warga Palembang
Selanjutnya, dicampur dengan cairan EM4 dan gula merah. "Untuk takarannya, 30 liter gedebong pisang dicampur dengan 10 liter air, lalu ditambahkan EM4 dan didiamkan selama 3-4 minggu.
Hasilnya pun lebih hemat dan tanaman akan berbuah lebat," tegas Zainul.
Dia juga mencontohkan bahwa penggunaan pupuk ini sudah berhasil diaplikasikan pada tanaman cabai, di mana semakin banyak bunga yang muncul, semakin banyak buah yang dihasilkan.
"Kita sarankan KWT untuk memanfaatkan gedebong pisang, cocok untuk yang bertanam skala kecil tanpa harus buru-buru membeli pupuk kimia," tambahnya.
BACA JUGA:Aktivitas Penambangan Pasir Ganggu Kualitas Air PDAM di Banyuasin
BACA JUGA:Mobil Termahal di Dunia 2024, Simbol Kemewahan dan Inovasi Otomotif
Ani Farida, Lurah Gunung Ibul yang turut hadir, memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. "Kegiatan ini sangat bermanfaat, dan kita mengimbau Ibu-Ibu untuk lebih aktif menanam," tutupnya.