PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sudah 13 tahun, Rakhel membuka usaha pempek di kawasan sentral pempek Pasar 26 Ilir. Usaha pempeknya bernama Toko Pempek Arya. Harganya pun cukup terjangkau. ‘’Untuk pempek kecik kita jual Rp800 khusus emperan, sedangkan di toko Rp1.500. Semua sama cita rasa dan cuka. Hanya membedakan kalau di toko ada pajaknya dan biaya lainnya. Sementara emperan hanya butuh lemari,” ujarnya .
Dalam sehari, untuk memproduksi pempek butuh bahan baku 60 kg ikan. Sementara untuk weekend biasanya butuh hingga 70 kg ikan. “Semua jenis pempek ada, khusus pempek lenjer besak dan kapal selam Rp8.000 per item,” terangnya.
BACA JUGA:Siapkan Pengundian Nomor Urut
BACA JUGA:Pendidikan Tingkatkan Kualitas Hidup
Dari penjualan pempek, dia mampu mendapatkan Rp5 juta hingga Rp10 juta per hari. “Kalau pempek bisa dicicip sebelum beli agar pelanggan tidak kecewa. Begitu juga cuka kental dan gurih,”ulasnya.
Untuk pesanan pempek cukup banyak. Bahkan sudah mengirim hingga Jakarta, Bogor, Kalimantan. “Bahkan kita juga ada pesanan untuk penjualan lagi ke daerah Kalimantan untuk pempek campur kecil. Kita juga melayani kemasan vakum agar tahan lama sampai tujuan,” ulasnya.
Tak hanya dalam negeri, Pempek Arya juga sudah sampai ke luar negeri, Malaysia. “Ada langganan yang datang beli pempek untuk dibawanya ke Malaysia atau Singapura,” terangnya.
Sementara karyawan pempek Edy mengatakan, ada beragam jenis pempek yang dijualnya, sepeti pempek telok, pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, telok besak, lenjer besak dan kecik. “Kami juga menjual model, tekwan dan es kacang merah,” jelasnya.
Selain pempek juga ada di jual kerupuk dan kemplang. “Ada macam-macam jenis paketan. Untuk pembayaran bisa secara tunai ataupun non tunai. Kita buka dari pukul 08.00 pagi hingga malam,” tandasnya.
Ulfa (27), warga Muara Enim mengaku dirinya datang ke kawasan ini berbelanja pempek untuk oleh-oleh pulang ke daerahnya. “Kalau ke Palembang, pasti pulangnya bawa oleh-oleh pempek,” katanya.