Ia juga menyadari posisinya terancam usai hasil buruk ini, bahkan tak menutup kemungkinan untuk dipecat oleh manajemen tim.
"Manajemen pasti akan memanggil saya untuk evaluasi. Apapun keputusannya, saya siap menerimanya. Itulah risiko menjadi pelatih," tegasnya.
Sriwijaya FC masih belum keluar dari periode buruknya di fase grup 1 Liga 2 musim 2024-2025.
Setelah kalah 0-1 dari Dejan FC dan bermain imbang 1-1 melawan PSKC Cimahi, kali ini Laskar Wong Kito kembali kehilangan poin penting di kandang.
BACA JUGA:Sriwijaya FC Butuh Support Suporter
BACA JUGA:Mau Nonton Sriwijaya FC, Wajib Beli Tiket Secara Online
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), tim asuhan Jafri Sastra harus puas berbagi angka dengan Persikota Tangerang.
Hasil imbang ini memperburuk posisi Sriwijaya FC di klasemen.
Mereka kini terpuruk di peringkat 8 dari 9 tim dengan total hanya 2 poin, yang membuat mereka berada di zona degradasi.
Meski mendominasi jalannya pertandingan, Sriwijaya FC kesulitan menembus rapatnya pertahanan Persikota.
Peluang terbaik datang di menit ke-55 ketika Chris Robert Rumbiak dilanggar di kotak penalti, namun Meghon Velpoort yang menjadi eksekutor gagal memaksimalkan kesempatan.
BACA JUGA:Massa Pengundian Nomor Urut Paslon Dibatasi
Tendangannya berhasil diantisipasi oleh kiper Persikota, Imam Arief Fadilah, yang merupakan mantan pemain Sriwijaya FC.
Selain itu, di menit-menit akhir babak pertama, wasit sempat memberikan penalti untuk Sriwijaya FC, namun setelah protes keras dari kubu Persikota, keputusan tersebut dibatalkan.
Pada menit ke-84, Tomi Darmawan hampir mencetak gol saat berhadapan satu lawan satu dengan kiper Persikota, namun tendangannya melebar di atas gawang. Skor imbang 0-0 bertahan hingga peluit akhir dibunyikan.