SUMATERAEKSPRES.ID - Kehadiran Ashabul Kahfi, anggota Kafilah Sumsel pada Cabang Qir'at Al Quran Golongan Murottal Dewasa Putra MTQ Nasional di Samarinda, Kalimantan Timur membuat geger kontingen daerah lain.
Tak hanya berhasil juara, penampilannya saat itu sempat membuat curiga, lantas seperti apa sosoknnya?
Tomi Kurniawan - PALEMBANG
BACA JUGA:Kafilah Sumsel Peringkat 5 Besar MTQ Nasional 2024, Pemprov Siapkan Bonus
BACA JUGA:Prestasi Sumsel 5 Besar MTQN XXX, Mendapat Apresiasi Pj Gubernur
Berbeda dengan penampilannya saat menerima penyambutan di ruang VVIP Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II beberapa hari lalu.
Ashabul Kahfi saat memimpin shalat jumat di Griya Agung, Palembang, Jumat (20/9) tampil mengenakan Bisyt.
Ya, Kahfi, biasa demikian disapa, didapuk menjadi imam shalat Jumat usai acara tasyakuran Kafilah Sumsel meraih peringkat 5 Nasional di Griya Agung.
Meski banyak Kiyai dan ulama besar Sumsel yang hadir, panitia serta para alim yang hadir tanpa ragu menunjuknya menjadi imam.
Itu karena latar belakangnya yang kini menjadi Imam Masjid di Uni Emirat Arab (UEA) bahkan di Masjid Agung Syeikh Zayed yang ada di Abu Dhabi, Ibukota UEA.
Kahfi memang dinyatakan lulus seleksi sebagai Imam Masjid Luar Negeri (Uni Emirat Arab). Dari Direktorat Penerangan Agama Islam Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementrian Agama pada 2021 lalu. Dia bahkan dari 2022 hingga kini masih menjadi Imam di UEA.
"Baju ini baju adat masyarakat Arab sana. Selain bangsawan juga dikenakan para imam masjid," ucap Kahfi menjawab pertanyaan terkait pakaiannya.
Pakaian itu juga yang ia kenakan saat mengikuti MTQ Nasional XXX di Samarinda. Bahkan gara-gara itu ia sempat dicurigai, terutama kontingen lain yang langsung ngeh dia merupakan imam di luar negeri karena mengenakan Bisyt.
"Orang-orang pada kaget saya pake pakaian ini kak, mereka bertanya-tanya. Bahkan ada dari satu kontingen sampe nanya, kamu jujur saja asli darimana. Akhirnya saya jawab saya asli Sumsel, dan mengabdikan diri untuk Sumsel di MTQ tersebut," terangnya.
Pengalaman menjadi imam di luar negeri ternyata juga berpengaruh besar pada Kahfi. Bagaimana tidak, ia sudah 4 kali ikut MTQ Nasional bahkan sejak masa anak-anak, tapi baru kali terakhir menjadi juara pertama.