Serangan Gajah Liar di SP5 HTI Tri Anggun Jaya. Jalur Lintas Mura-Pali Memutus Perlintasan Gajah

Minggu 15 Sep 2024 - 16:44 WIB
Reporter : Izul
Editor : Irwansyah

MUSI RAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID – Keresahan melanda warga Desa Tri Anggun Jaya, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas (Mura) akibat serangan gajah liar yang kembali mengguncang kawasan tersebut.

Sejumlah pondok kebun milik masyarakat hancur diluluhlantakkan oleh kawanan gajah yang mengamuk, memicu kepanikan di kalangan warga.

Pada Minggu, 15 September 2024, ketegangan di desa tersebut kembali meningkat. Warga melaporkan bahwa serangan dari gajah liar yang merusak kebun dan rumah pondok semakin sering terjadi.

AT Zidane, salah seorang penduduk setempat, mengungkapkan kekhawatirannya dengan situasi yang kian memburuk.

BACA JUGA:Simak, 5 Kendaraan yang Pas Dikendarai untuk Road Trip

BACA JUGA:Tradisi Rantang Bertingkat di Talang Pangeran. Rayakan Maulid Nabi dengan Kebersamaan

"Setiap malam, kami hidup dalam kecemasan. Gajah liar kini tidak hanya merusak kebun kami, tetapi juga menghancurkan bangunan rumah pondok," keluhnya.

Zidane mengaku bahwa kejadian tersebut bukan sekadar cerita, melainkan kenyataan yang harus dihadapinya setiap hari.

"Selama tiga tahun terakhir, tanpa mempedulikan musim, kebun saya terus menjadi korban. Tidak ada solusi yang jelas untuk masalah ini," tambahnya.

Warga telah berusaha berbagai cara untuk mengusir gajah dari permukiman, baik secara individu maupun kelompok.

BACA JUGA:Mantap, Prabumulih Raih PIN Emas untuk Kategori Kader Posyandu di Kancah Nasional

BACA JUGA:Cuaca Palembang Hari Ini, Berawan dan Cerah Sepanjang Hari

Metode yang digunakan termasuk alat penakut dan bunyi-bunyian, namun upaya tersebut sering kali tidak membuahkan hasil.

Sekretaris Desa Tri Anggun Jaya, Parsono, mengkonfirmasi bahwa serangan gajah liar terjadi hampir setiap malam dan menyebabkan kerusakan besar pada perkebunan serta rumah warga.

"Kami dikepung oleh kelompok gajah yang jumlahnya bervariasi, dari 15 ekor hingga 40 ekor," ungkapnya. Parsono menjelaskan bahwa gajah-gajah tersebut sering kali berputar-putar di sekitar perkebunan, seakan mengintai warga yang lengah.

Kategori :