Masjid ini didirikan oleh seorang tokoh terkenal, Kiai Marogan, yang juga merupakan pahlawan lokal di Palembang.
Keunikan masjid ini terletak pada lokasinya yang berada di pertemuan dua sungai besar, yaitu Sungai Ogan dan Sungai Musi.
Masjid ini memiliki kubah berbentuk limas dengan plafon tinggi yang menjadi ciri khas. Awalnya, kubah masjid ini tidak berbentuk limas, namun seiring waktu dan berbagai renovasi yang dilakukan oleh pemerintah, bentuknya kini berubah menjadi lebih khas.
Masjid ini memiliki nilai historis dan kultural yang sangat penting bagi masyarakat Palembang.
3. Masjid Suro
Masjid Suro adalah salah satu masjid tertua di Palembang dan sudah berdiri lebih dari satu abad. Masjid ini dikenal karena kekokohan strukturnya, terutama tiang utama yang terbuat dari kayu berbentuk silinder, masih berdiri tegak sejak awal dibangun.
Rutin dilakukan perawatan dan renovasi untuk menjaga kondisi bangunan agar tetap utuh.
Di halaman masjid terdapat kolam dengan air jernih yang digunakan sebagai tempat wudhu oleh para jamaah. Kolam ini menjadi saksi bisu dari banyaknya peristiwa sejarah yang terjadi di lingkungan masjid tersebut.
Selain itu, di dekat kolam, terdapat makam Kiai Demak, pendiri masjid ini.
Banyak jamaah yang datang tidak hanya untuk beribadah, tetapi juga untuk berziarah ke makam tersebut.
Palembang memiliki kekayaan sejarah Islam yang dapat dilihat dari masjid-masjid bersejarahnya.
Masjid Agung Palembang, Masjid Kiai Marogan, dan Masjid Suro adalah tiga di antara masjid yang menyimpan nilai historis dan spiritual tinggi.
Mengunjungi masjid-masjid ini bukan hanya memberikan pengalaman religius, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang perjalanan Islam di Palembang. Jika Anda berkunjung ke kota ini, jangan lupa untuk menjadikan masjid-masjid tersebut sebagai destinasi religi yang harus dikunjungi.