SUMATERAEKSPRES.ID - Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Adrianus Amri, S.STP., M.Si., menyampaikan dukungan penuh kepada tim penulis Kamus Lengkep Baso Pelembang (Kamus Lengkap Bahasa Palembang).
Tim yang diketuai oleh Kemas A.R. Panji, M.Si., ini telah menerima apresiasi yang tinggi atas kontribusi mereka dalam melestarikan bahasa daerah Palembang melalui karya mereka, Senin, 9 September 2024, di kantor Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Palembang,.
Dalam pertemuan tersebut, Adrianus Amri menegaskan pentingnya keberadaan kamus sebagai sarana penunjang dalam mempelajari bahasa.
Menurutnya, peluncuran buku Mulok (Muatan Lokal) tahun ini sebagai tindak lanjut dari Peraturan Walikota (PERWALI) Kota Palembang Nomor 39 tahun 2023 tentang mata pelajaran muatan lokal bahasa daerah, menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat pembelajaran bahasa Palembang di sekolah-sekolah.
BACA JUGA:Syarat Menjadi Imam Masjid: Simak Panduan Lengkap untuk Muslim Di Sini!
BACA JUGA:Tukarkan Kode Redeem Free Fire 10 September 2024 dan Dapatkan Kejutan Hadiah Menarik!
"Keberadaan kamus ini sangat mendukung buku paket muatan lokal yang sudah diterbitkan. Ini merupakan langkah strategis untuk memperkaya pembelajaran bahasa Palembang di tingkat pendidikan dasar dan menengah," ujar Adrianus.
Lebih lanjut, Adrianus menambahkan bahwa pelajaran muatan lokal ini akan diajarkan mulai dari kelas 3 hingga kelas 6 SD, serta kelas 7 hingga kelas 9 SMP dengan durasi 2 jam per minggu. Melalui pembelajaran ini, diharapkan para siswa di Kota Palembang tidak hanya mengenal tetapi juga mencintai budaya daerah mereka sendiri.
"Pemberlakuan pelajaran muatan lokal ini merupakan salah satu upaya Dinas Pendidikan Kota Palembang untuk mewujudkan kurikulum merdeka belajar yang menekankan pada pengembangan karakter dan keterampilan siswa," jelas Adrianus.
Ketua Tim Penulis Kamus Lengkep Baso Pelembang, Kemas A.R. Panji, M.Si., dalam kesempatan yang sama, menyatakan kebanggaannya sebagai seorang yang lahir dan besar di Palembang, serta dorongan kuatnya untuk berkontribusi dalam pelestarian bahasa daerah.
Kemas Panji menjelaskan bahwa kamus yang mereka susun bukan hanya untuk siswa yang sedang belajar, tetapi juga untuk masyarakat umum yang ingin mempelajari bahasa Palembang secara lebih mendalam.
BACA JUGA:6 Jenis Pedagang yang Paling Diuntungkan Saat Musim Hujan, Dari Kuliner hingga Pakaian
BACA JUGA:Info BMKG Selasa 10 September 2024: Catat, Ini Wilayah Potensi Hujan di Sumatera Selatan!
"Kamus ini tidak hanya akan digunakan oleh para pelajar, tetapi juga oleh masyarakat umum yang tertarik mempelajari bahasa daerah. Ini adalah warisan budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan," ujar Kemas Panji yang didampingi oleh rekan-rekannya, Hidayatul Fikri alias Mang Dayat, dan Mael.
Menurut Kemas Panji, upaya untuk pelaksanaan pembelajaran muatan lokal ini sebenarnya telah dirintis sejak tahun 2003. Inisiatif ini dimulai oleh para penggiat budaya Palembang, Komunitas Keluarga Palembang (KKP), dan SMB III Prabu Diradja, yang salah satu langkah awalnya adalah pembuatan Kamus Baso Palembang.