Gejala utama pityriasis alba adalah munculnya plak/bercak pucat atau terang pada kulit.
Bercak biasanya sering muncul di bagian wajah, leher, lengan, ketiak, dan dada.
Gejala tersebut biasanya tidak disertai dengan rasa gatal, kulit kering, maupun kulit mengelupas.
Tetapi pada beberapa kasus, penderita mungkin mengalami rasa gatal pada bagian kulit yang mengalami perubahan warna.
Penyebaran dan bentuk kemerahan yang muncul juga dapat bervariasi, sehingga terkadang sulit dibedakan dengan penyakit kulit lainnya, seperti eksim atau infeksi jamur.
Sebagian besar kasus pityriasis alba bisa sembuh namun meninggalkan bercak hipopigmentasi, artinya kulit yang terdampak tidak memiliki melanin sebanyak kulit di sekitarnya sehingga berwarna lebih terang.
Melanin adalah pigmen alami yang menentukan warna rambut, mata, dan kulit.
Tapi seiring berjalannya waktu, kulit biasanya dapat kembali ke warna normalnya secara bertahap dalam beberapa minggu, bulan, atau tahun.
Untuk menegakkan diagnosis pitiriasis alba, dokter terlebih dahulu akan melakukan anamnesis (wawancara medis) terkait gejala dan riwayat kesehatan pasien.
Lalu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dengan memeriksa bagian kulit yang mengalami ruam menggunakan kaca pembesar.
BACA JUGA:Jangan Asal Pakai, Ini Rumus Skincare Yang Harus di Pahami Kalau Mau Kulit Wajah Glowing & Mulus!
BACA JUGA:Menggali 4 Penyebab Kulit Wajah Berminyak
Pengobatan utama pitiriasis alba adalah dengan krim yang bersifat menekan sistem imun untuk mengurangi respons peradangan, seperti krim steroid.
Apabila pasien merasakan gatal, dokter akan memberikan obat-obatan antihistamin, seperti chlorpheniramine maleate (CTM) dan cetirizine.
Sedangkan, pasien yang mengalami kulit kering biasanya diberikan pelembap yang mengandung petrolatum atau squalene yang dapat melembutkan kulit kering dan bersisik.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi pityriasis alba adalah: