Untuk bisa membuat anak berpuasa diperlukan inovasi dari orang tua. "Kalau saya ajak anak bermain sambil belajar misalnya, diajak menghitung dengan bernyanyi, menyebutkan nama-nama hewan dan ciri-cirinya, dan lainnya," sebutnya.Jika anak bosan dengan pola itu ajak anak selawat, menulis dan lainnya. "Bahkan saat siang hari ajak anak tidur dengan menceritakan kisah-kisah nabi atau membaca buku cerita lainnya," sambungnya. BACA JUGA : Uwais, Anak yang Berbakti Orang tua juga bisa mengajak anak menonton televisi yang mengedukasi, misalnya dengan menonton film kartun keagamaan. "Tapi jangan biarkan anak lama-lama menonton. Kalau anak mau lebih baik alihkan dengan kegiatan bermanfaat lainnya. Misalnya untuk anak perempuan bisa diajak sibuk membantu pekerjaan rumah, dengan melihat ibu potong sayuran dan lainnya," sebutnya lagi.
Kreativitas dan inovasi orang tua sangat diperlukan agar anak bisa full seharian puasa. ‘’Untuk anak yang baru belajar jangan paksakan dia harus dapat satu bulan paling tidak ajarkan dia bisa mengetahui apa arti puasa dan pelaksanaannya. Anak-anak puasa bisa dikelang atau sesuai kemampuan anak,"sambungnya.Senada dikatakan Merti (37). Dirinya mengajarkan anaknya puasa agar bisa full satu hari dengan memberikan kesibukan misalnya memberikan les, mengaji di luar atau ajak anak keliling saat menjelang buka puasa. "Silakan orang tua berinovasi dalam mengajarkan anak berpuasa. Intinya jangan paksa anak kalau memang tidak sanggup," sebutnya. Selain itu, agar anak bisa menjalankan puasa full dan anak tidak bosan, orang tua juga harus menjaga pola makan anak dan gizi. "Saat buka dan sahur sebaiknya orang tua bisa memperhatikan makan dan minum anak agar asupan gizi dan cairan tetap seimbang," tandasnya.
Ustazd Prof. Dr. Duski Ibrahim, M.Ag. mengatakan, mendidik anak beribadah itu memang dari anak masih kecil atau usia dini, supaya setelah sampai usia wajib beribadah anak itu sudah terbiasa. ‘’Kalau anak itu terlihat dapat menahan lapar, maka diteruskan sampai waktu berbuka. Tetapi, kalau terlihat belum dapat menahannya maka kita suruh ia berbuka atau makan pada saat ia tidak dapat lagi menahan,"ucapnya.Terpisah, Wakil Rektor III Institut Agama Islam Alquran Al-Ittifaqiah Indralaya, Ustaz Dr Zaimuddin MSi mengatakan, bagi anak-anak yang meskipun belum akil baligh, tetapi tentu harus tetap dilatih untuk berpuasa. ‘’Agar pada saatnya nanti, saat sudah akil baligh tidak kaget dan tidak menganggap berat ataupun momok menakutkan puasa itu nanti," ujarnya. Perlunya peran keluarga, khususnya orang tua dalam mengajarkan dan mengenalkan puasa kepada anak. "Caranya pertama, perlu memberikan pemahaman ke anak puasa itu adalah Rukun Islam yang keempat yang harus dilakukan oleh setiap muslim. Puasa wajib, maka pada saat sudah dewasa maka harus dilaksanakan," jelasnya.
Memberikan pemahaman paling dasar, puasa adalah menahan hawa nafsu makan dan minum dari terbit fajar sampai terbenam matahari. Selain itu, juga perlu memberikan motivasi semangat bahwa ada faedah dan keutamaan yang didapat ketika melaksanakan ibadah berpuasa. "Misalnya ketika kita membaca Alquran, berbuat baik, bersedekah walaupun hanya sepotong roti dan segala amal ibadah yang kita lakukan saat berpuasa akan dilipatgandakan," terangnya.Perlu dipahami juga, memang penting mengajak anak berpuasa tetapi tidak sifatnya memaksa. "Kalau ada istilah kita puasa beduk setengah hari itu sudah benar, bagi anak-anak yang belum akil baligh ajarkan puasa beduk. Semampu mereka dulu, jika mempunya sampai jam 12 siang silakan. Nanti lama-lama mereka akan terbiasa dan mampu dengan sepenuhnya," tukasnya. Mengajarkan puasa pada anak haruslah bertahap sesuai kemampuannya. "Satu tips lagi, saat berbuka puasa berikan menu hidangan makanan kesukaan mereka agar si anak senang. Dari senang tersebut mereka akan semangat untuk berpuasa di hari-hari berikutnya," sebut ustadz Zaimuddin. BACA JUGA : Target UHC Program JKN Tercapai
Kemudian, buatlah momen hari-hari menjalani puasa itu kental dengan suasana kekeluargaan. Seperti diajak kegiatan ngabuburit menjelang buka bersama, jalan-jalan bersama keluarga. Sehingga anak akan senang dan merindukan momen tersebut dan timbul kemauan menjalankan puasa. Serta semangat untuk puasa di hari-hari berikutnya.Memacu semangat berpuasa pada anak juga dapat dilakukan dengan berbagai cara. Apabila anak sudah berhasil berpuasa penuh, bila perlu diberi reward atau hadiah. Sebagai ungkapan motivasi supaya anak terpancing dan makin giat berpuasa. "Insya Allah itu akan jadi berkah bagi kedua orang tuanya," pungkasnya. (nni/dik)
Kategori :