Uwais, Anak yang Berbakti

Sabtu 11 Mar 2023 - 19:52 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

Di Yaman, hidup seorang pemuda bernama Uwais Al Qarni yang berpenyakit sopak. Tubuhnya belang-belang, walaupun cacat, ia adalah pemuka yang saleh dan sangat berbakti kepada ibunya. Ibunya perempuan tua yang lumpuh.  Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan ibunya. Hanya satu permintaan ibu yang sulit ia kabulkan. “Anakku, mungkin ibu tidak akan lama lagi bersama denganmu. Ikhtiarkanlah agar ibu dapat mengerjakan haji,” pinta ibunya.

Uwais bingung. Perjalanan ke Mekah sangat jauh melewati padang pasir tandus dan panas. Orang-orang lain biasa menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan. Bagaimana ia yang tak memiliki hewan tunggangan bisa mengantarkan ibu berhaji?

Uwais terus berpikir mencari jalan keluar. Kemudian dengan semua uang tabungan yang ada, dibelilah seekor anak sapi. Setiap pagi ia bolak-balik menggendong anak sapi itu naik turun bukit. Melihat kelakuan Uwais yang aneh, banyak orang yang mencemoohnya.

Tiada hari terlewati  tanpa ia menggendong anak sapi naik turun bukit. Semakin hari, anak sapi itu semakin besar. Semakin besar pula tenaga yang diperlukan Uwais. Tapi karena latihan setiap hari, anak sapi yang besar itu tak terasa lagi.

BACA JUGA : Berinovasi, Bikin Anak Rindu Momen Puasa
Setelah delapan bulan berlalu, tibalah musim haji. Sapi Uwais sudah mencapai berat 100 kg, diimbangi dengan tenaga Uwais yang semakin besar. Ia jadi kuat mengangkat barang. Tahulah sekarang orang-orang apa maksud Uwais menggendong sapi setiap hari. Ia sedang berlatih menggendong ibunya.

Uwais menggendong ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Mekkah! Alangkah besarnya cinta Uwais kepada ibunya. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan sulit demi memenuhi keinginan ibunya.

Uwais berjalan tegap menggendong ibunya tawaf di Kakbah. Ibunya terharu, air matanya bercucuran saat melihat Baitullah. Di hadapan Kakbah, ibu dan anak berdoa.

“ Ya Allah, ampuni semua dosa ibu, “ kata Uwais. “ Bagaimana dengan dosamu?” Tanya ibunya heran.

Uwais menjawab,” dengan terampuninya dosa ibu, ibu akan masuk surga. Cukuplah rida dari ibu yang membawa saya ke surga.” Itulah keinginan Uwais yang tulus dan penuh cinta. Allah memberikan karunia-Nya.

Saat itu juga Uwais disembuhkan dari penyakit sopak. Yang tertinggal hanyalah bulatan putih ditengkuknya. Allah sengaja meninggalkan tanda itu agar Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, dua sahabat utama Rasulullah mudah mengenali Uwais.

Beliau berdua sengaja mencari Uwais di sekitar Kakbah karena Rasulullah pernah berpesan, ‘’ Pada zamanmu nanti, akan lahir seorang manusia yang doanya sangat makbul. Engkau berdua pergilah cari ia. Ia akan datang dari Yaman, ia dibesarkan di Yaman. Kalau berjumpa dengan ia minta tolonglah kepadanya berdoa bagi engkau berdua.”   (*/)

Tags :
Kategori :

Terkait