Pembelajaran Sosial Emosional (PSE)
PSE adalah proses yang membantu anak-anak dan orang dewasa dalam memperoleh serta menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang mendukung perkembangan identitas sehat.
Ini mencakup pengelolaan emosi, pencapaian tujuan, empati, dan pembuatan keputusan yang bertanggung jawab serta penuh kepedulian.
Pembelajaran sosial emosional (SEL) juga mendukung siswa dalam mengembangkan kesadaran diri, pengendalian diri, serta keterampilan interpersonal.
BACA JUGA:Hindari! Inilah Sejumlah Kesalahan yang Bisa Membuat Peserta Gagal Lulus PPG Guru Tertentu
BACA JUGA:Contoh Soal Try Out Studi Kasus UKPPPG dan Panduan Lengkap Mengisinya
5 Kompetensi Sosial Emosional Menurut CASEL
- Kesadaran diri (Self-awareness): Kemampuan untuk memahami emosi dan nilai yang mempengaruhi perilaku.
- Manajemen diri (Self-management): Kemampuan mengelola emosi dan perilaku untuk mencapai tujuan.
- Kesadaran sosial (Social awareness): Kemampuan untuk memahami dan berempati dengan orang lain dari berbagai latar belakang.
- Keterampilan sosial (Relationship skills): Kemampuan membangun dan memelihara hubungan yang sehat dengan orang lain.
- Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab (Responsible decision making): Kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat dan etis dalam berbagai situasi.
Penerapan PSE dalam Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila merupakan wujud dari upaya menerjemahkan tujuan pendidikan nasional.
Profil ini menjadi landasan penting dalam menyusun kebijakan pendidikan yang tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga pengembangan karakter siswa.
Sebagai pedoman utama, profil Pelajar Pancasila menjadi acuan bagi para pendidik dalam mengarahkan dan menguatkan kompetensi serta karakter peserta didik.
Oleh karena itu, pemahaman terhadap profil ini harus dimiliki oleh seluruh pihak yang berkepentingan.
Pentingnya penerapan Profil Pelajar Pancasila tidak hanya untuk dipahami, tetapi juga diterapkan dalam keseharian, baik oleh pendidik maupun pelajar.
Berikut enam dimensinya:
- Berimtak (iman dan takwa) kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia,
- Mandiri,
- Gotong royong,
- Kebinekaan global,
- Bernalar kritis, dan
- Kreatif.
Salah satu dimensi yang nyata terlihat adalah gotong royong, di mana pelajar Indonesia diharapkan memiliki kemampuan bekerja sama secara sukarela untuk mencapai tujuan bersama dengan lebih mudah dan ringan.
Unsur utama dalam gotong royong meliputi kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.