PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID - Musim kemarau yang terjadi di Kota Prabumulih, tak hanya berdampak pada kurangnya debit air bersih ke rumah-rumah warga. Akan tetapi, juga membuat sawah di sejumlah wilayahnya mengalami kekeringan.
Salah satunya, 150 ha sawah di kawasan Payaputat, Kelurahan Payuputat, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih mengalami kekeringan. Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Pertanian Prabumulih, Alfian SP, dibincangi Rabu (4/9).
"Ya, kita terjadi kekeringan 150 ha sawah tadah hujan di Payuputat. Mereka butuh pompanisasi sehingga kita berikan bantuan Brigade berupa pengairan atau pompanisasi," sebut Alfian.
Alhamdulillah, sambungnya, ada air di sungai kecil di sana sehingga pihaknya bisa melakukan pompanisasi ke sawah dan ke padi-padi di sana.
BACA JUGA:Ciptakan Komoditas Kopi Unggul, Dinas Pertanian Terapkan Inovasi Stepi
BACA JUGA:Desa Cikaso: Juara BRILian Berkat Pertanian dan Pariwisata
Bagaimana dengan sawah di daerah lain? Pria berkacamata itu menegaskan, untuk sawah tadah hujan sejauh ini hanya ada di Payuputat dan di Sungai Medang. Namun, jumlah yang paling banyak ada di Payuputat.
Sementara di Rambang Kapak Tengah (RKT), terdapat sawah Padi Gogo. "Semoga tidak ada kendala, karena padi sudah mulai berbunga dan tinggal menunggu panen di akhir September ini," sambungnya berharap jangan sampai gagal panen.